Berita Jakarta

Mengenal Kereta Penolong, Armada Tanggap Darurat untuk Berbagai Peristiwa

Editor: Dwi Rizki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KERETA PENOLONG - Lokomotif Kereta Penolong. Kereta Penolong ini merupakan armada tanggap darurat khusus yang dirancang untuk merespons cepat berbagai insiden operasional, seperti anjlokan atau gangguan luar biasa lainnya.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1) terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat di jalur kereta api dengan menyiagakan tiga unit sarana khusuS peNolong (SN) atau Kereta Penolong.

Kereta tersebut ditempatkan di titik strategis, antara lain Depo Lokomotif Cipinang, Cikampek, dan Rangkasbitung. Bisa berupa kereta/gerbong dengan atau tanpa penggerak sendiri, khusus memuat peralatan evakuasi dan tanggap darurat.

Kereta Penolong ini merupakan armada tanggap darurat khusus yang dirancang untuk merespons cepat berbagai insiden operasional, seperti anjlokan atau gangguan luar biasa lainnya.

Penempatan kereta ini telah diatur dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) dan siap digerakkan kapan pun dibutuhkan.

Baca juga: Kebijakan Rombel 50 Dedi Mulyadi, Guru SMK Negeri 1 Cibinong Khawatir Kompetensi Siswa Menurun

“Kereta Penolong bukan hanya simbol kesiapsiagaan, tetapi juga menjadi elemen vital dalam strategi penanganan darurat KAI. Dengan dukungan peralatan lengkap dan kru terlatih, proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat, aman, dan efisien,” ujar Ixfan dihubungi pada Senin (28/7/2025).

Setiap unit kereta penolong dilengkapi peralatan teknis evakuasi, antara lain:

  • Lucas (alat pengangkat roda kereta anjlok)
  • Dongkrak hidrolik
  • Rescue tools dan rantai
  • Genset dan mesin las
  • Cutting blender dan gergaji mesin
  • Balok, tambang, dan peralatan umum
  • Alat Pelindung Diri (APD) lengkap untuk kru evakuasi

Lebih lanjut dipaparkan Ixfan, operasional setiap kereta penolong ditangani oleh tim khusus evakuasi berjumlah 8 orang, terdiri dari teknisi, operator evakuasi, serta petugas kesehatan.

Untuk unit KRD Cipinang, kereta dapat langsung dikendalikan oleh masinis, sementara unit Cikampek dan Rangkasbitung memerlukan lokomotif penarik.

"Unit ini juga dapat dimobilisasi lintas wilayah operasional (Daop) sesuai dengan kondisi darurat dan kebutuhan di lapangan," ungkap Ixfan.

Guna menjaga keandalan armada, seluruh unit Kereta Penolong menjalani perawatan preventif berkala dengan siklus P1, P3, P6, hingga P12 sesuai standar perawatan sarana di lingkungan KAI.

Keberadaan dan kesiapsiagaan Kereta Penolong Daop 1 Jakarta sejalan dengan komitmen KAI dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). 

Antara lain SDG 9, yakni membangun infrastruktur yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan melalui penguatan sistem tanggap darurat di sektor transportasi.

Selanjutnya, SDG 11, yakni menyediakan sistem transportasi publik yang aman, andal, dan tanggap terhadap risiko, guna menciptakan kota dan pemukiman yang berketahanan.

"Dengan langkah ini, KAI tidak hanya memastikan kelancaran operasional, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial terhadap keselamatan pelanggan dan kelestarian infrastruktur publik," tutupnya.

Berita Terkini