WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Bupati Karawang, Aep Syaepuloh resmi meluncurkan program sosial bertajuk "Karawang Nyaah Ka Kolot" pada tahun 2025.
Program ini merupakan pemberian bantuan sosial secara sukarela dari para ASN kepada para lanjut usia (lansia) sebagai bentuk kepedulian dan rasa empati kepada masyarakat.
“Hari ini kita melaksanakan launching Program Karawang Nyaah Ka Kolot,” kata Bupati Karawang, Aep Syaepuloh dalam acara peluncuran program tersebut, di Plaza Pemda Karawang pada Jumat (11/4/2025).
Baca juga: Kenaikan Gaji ASN Jelang Pilpres, Anies: ASN akan Memilih dengan Hati, Pikiran, dan Pengalaman
Baca juga: Gaji ASN Naik 8 Persen, Pemkot Tangerang Genjot Pelayanan Digital untuk Masyarakat
Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut program Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi untuk memberikan bantuan terhadap para lansia atau orangtua.
Untuk di Jabar namanya Jabar Nyaah Ka Indung dan Karawang nama programnya Karawang Nyaah Ka Kolot. Penamaan itu berdasakan hasil dari koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat melalui zoom dengan para kepala daerah 27 kabupaten/kota beberapa hari yang lalu.
“Alhamdulillah Pak Sekda, Pak Wabup, dan seluruh para asisten, para kepala OPD, kami bersepakat, nama programnya ini Nyaah Ka Kolot. Ini disesuaikan dengan kebijakan masing-masing wilayah,” ucapnya.
Menurut Aep, program bantuan ini menyasar kepadapara lansia yang sebelumnya belum pernah menerima bantuan seperti program keluarga harapan (PKH) atau bantuan langsung tunai (BLT).
"Kami juga menyasar yang miskin ekstrem. Besar harapan mudah-mudahan, sedikit kita sebagai ASN bisa memberikan keringanan untuk para kolot-kolot yang ada di Karawang,” tuturnya.
Sementara untuk jumlah penerima bantuan ini mencapai hingga 600 lansia yang telah dilakukan pendataan oleh Dinas Sosial dan Dinasa Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Karawang.
“Pendataan kita dengan Dinsos, dengan DPMD, dengan Pak Sekda, jumlahnya sekitar ada 600 lansia,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, bantuan sosial ini akan diberikan setiap bulan kepada para penerima bantuan.
Untuk bentuk bantuan yang diberikan bisa berupa uang tunai dengan nominal yang tidak ditentukan maupun bisa juga dalam bentuk sembako.
Untuk jumlah nominal bantuan yang akan diberikan kepada lansia itu tidak ada kententuanya, artinya sukarela dari gaji ASN.
"Kalau misalnya punten kita mau ngasih Rp50 ribu atau Rp100 ribu, lebih baik saya bilang dijadikan sembako saja. Misalkan seperti yang kami berikan, sembako beras, minyak sayur, sarden, gula, termasuk susu,” tutur Bupati.
Bupati berharap program ini menjadi wujud kepedulian ASN terhadap lansia. Tujuannya memiliki rasa empati dan peduli sebagai ASN kepada para kolot atau lansia ini.
Meski sebelumnya Pemkab Karawang sudah menjalankan program serupa, Bupati menegaskan pentingnya perluasan jangkauan.
"Sebenarnya di Kabupaten Karawang juga sudah ada program seperti ini yang dipotong oleh Baznas, tapi alangkah baiknya, karena sampai hari ini masih belum tersentuh semuanya,” katanya.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09