WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Faktor keberuntungan diyakini bisa menjadi salah satu hal yang menentukan dalam laga Timnas Indonesia vs China.
Pertandingan Timnas Indonesia vs China akan digelar di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024) pukul 19.00 WIB
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyebut dua faktor yang akan krusial menentukan hasil akhir laga kontra China, saah satunya adalah keberuntungan.
"Saat ini menurut saya 50:50,” ucap Shin Tae-yong dalam sesi konferensi pers jelang laga, dilansir dari Bola Sport.
Shin Tae-yong tidak ingin jumawa dengan hasil minor yang diraih China dalam tiga laga awal Grup C.
Seperti diketahui, China selalu keok ketika bersua Jepang (0-7), Arab Saudi (1-2), dan Australia (1-3).
Secara tren terkini, timnas Indonesia arahan STY bisa dibilang lebih baik dengan keberhasilan menuai tiga angka, hasil dari skor seri beruntun melawan Arab Saudi, Australia, serta Bahrain.
“Meski China menelan tiga kekalahan dalam tiga laga terakhir, saya masih mengapresiasi penampilan mereka. Bahkan, ranking FIFA mereka lebih tinggi dari kami,” tutur Shin Tae-yong.
Secara ranking FIFA, China menduduki peringkat 91 berbanding dengan Timnas Indonesia yang ada di posisi ke-129.
"Hasil pertandingan besok ditentukan oleh keberuntungan dan siapa yang mendapat kesempatan menguasai bola. Jadi itu penting,” tutur Shin Tae-yong.
Baca juga: Jelang Laga Timnas Indonesia vs China, Skuad Garuda Incar Kemenangan Keempat di Qingdao
Bicara Mendalam
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berusaha menjaga semangat tim agar tetap positif jelang laga lanjutan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Timnas Indonesia akan melawan tuan rumah China di Qingdao Youth Football Stadium, China, pada Selasa (15/10/2024) pukul 19.00 WIB.
Meski masih menelan kekecewaan mendalam usai laga ketiga Grup C melawan Bahrain di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10/2024) lalu, Shin Tae-yong fokus dan siap beri yang terbaik.
“Meski pertandingan melawan Bahrain berakhir mengecewakan, kami tidak bisa terus terjebak di masa lalu. Kami harus tetap fokus pada pertandingan berikutnya dan memberikan yang terbaik di setiap kesempatan,” ujarnya.
Pada laga yang berakhir dengan skor 2-2 itu, Indonesia hampir mencetak kemenangan.
Namun, peluang tersebut sirna setelah Bahrain berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-90+9 akibat tambahan waktu yang kontroversial dari kepemimpinan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf.
Untuk itu, jelang laga melawan China, Shin Tae-yong menegaskan tidak ingin tim kembali kehilangan fokus di menit-menit akhir dan menekankan kepada Jay Idzes dkk untuk konsentrasi penuh sepanjang laga.
Dia mengaku telah bicara mendalam dengan skuad Garuda.
"Kami telah melakukan evaluasi dan refleksi atas hal ini dan saya juga telah berbicara dengan para pemain secara mendalam," kata pelatih asal Korea Selatan itu.
Kini, ia berharap laga selanjutnya, termasuk melawan China dapat berlangsung dengan lebih adil.
Ia menyiratkan hasil yang lebih baik bisa diraih jika laga dipimpin wasit secara wajar.
"Saya berharap pertandingan dapat berlangsung secara adil dan wajar," ucapnya.
Shin Tae-yong mengakui tantangan melawan China bukanlah hal yang mudah.
Meskipun lawan kalah tiga kali berturut-turut di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, ia tetap menghormati kualitas tim lawan.
"Ranking FIFA mereka lebih tinggi daripada kami dan meski kalah dalam beberapa pertandingan, mereka tetap tim yang kuat. Kami harus tetap waspada dan menampilkan permainan terbaik kami," tuturnya.
Dalam tiga laga sebelumnya di Grup C, timnas Indonesia selalu inferior dari lawan mereka dalam aspek penguasaan bola.
Ketika melawan Arab Saudi, Rafael Struick dkk mencatat persentase penguasaan bola 34 persen.
Torehan itu naik tipis menjadi 37 persen ketika timnas Indonesia menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 10 September 2024 silam.
Setelah itu, timnas Indonesia lebih banyak menguasai bola kala nyaris menang atas Bahrain medio pekan silam.
Persentase penguasaan bola skuad Garuda di markas Bahrain adalah 44 persen.
Di sisi lain, China sejauh ini juga bukanlah tim yang mengambil inisiatif untuk mengendalikan permainan.
Mengutip statistik Sofascore, Penguasaan bola mereka selalu di bawah 50 persen saat berjumpa Jepang (23 persen), Arab Saudi (43 persen), dan Australia (27 persen).
(Kompas.com/Sem Bagaskara, Suci Rahayu)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.