Pilkada Jakarta

Pengamat Sebut Persaingan 3 Paslon Cagub Makin Ketat, Rajin Keliling Tawarkan Program

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

3 Paslon Cagub di Pilkada Jakarta 2024 kini semakin dikenal masyarakat sehingga persaingan cukup ketat

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA  — Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menilai, persaingan antar pasangan calon di Pilkada Jakarta saat ini semakin ketat.

Diketahui, dalam Pilkada Jakarta terdapat tiga pasangan calon yang akan bertarung mereka di antaranya Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2, dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3.

Hensa berpendapat, persaingan itu semakin ketat karena masyarakat bisa mengenal siapa saja kandidatnya dan apa saja progam-program yang mereka tawarkan untuk Jakarta.

Dia tak memungkiri bahwa debat perdana Pilkada Jakarta menjadi salah satu faktor persaingan di Pilkada Jakarta semakin ketat.

"Karena debat iya, tapi mereka juga semakin ketat bersaing karena rajin berkeliling," kata Hensa, Selasa (15/10/2024).

Baca juga: KPU DKI Jakarta Targetkan Pencetakan Surat Suara Pilkada Jakarta 2024 Sudah Selesai 16 Oktober Ini

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu berpendapat, pergerakan para paslon ke masyarakat ini lah yang semakin membuat persaingan antara mereka semakin ketat.

Sebab, mereka saling bersaing dalam menawarkan program-program mereka ke masyarakat Jakarta.

"Tadinya kan tidak di kenal, contohnya RK hanya bergerak sendiri, begitu pasangannya dan pesaing-pesaingnya muncul, rakyat kini bisa memilih sendiri siapa yang akan mereka pilih," kata Hensat

"Intinya, pergerakan para paslon ini yang justru menjadi faktor utama persaingan semakin ketat dan elektabilitas mereka semakin bergerak," lanjutnya.

Di sisi lain, Hensat menilai tak menutup kemungkinan peran para calon wakil gubernur juga membantu popularitas para gubernur.

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Jakarta jadi Panggung RK-Suswono dan Pramono-Rano, Dharma-Kun Tenggelam

Ia mencontohkan Rano Karno dan Suswono yang dinilai memiliki faktor signifikan terhadap elektabilitas Pramono Anung mau pun RK.

"Mas Pram memiliki Rano Karno, RK memiliki Suswono, dan Kun Wardhana yang saat debat kemarin sudah mulai naik dan dikenal sebagai bayi ajaib," kata Hensa.

"Jadi faktor kekuatan mereka satu lagi terdapat pada wakil-wakil mereka yang sudah memiliki popularitas juga," ucap dia.

Jadwal Debat kedua Pilkada Jakarta

Debat antar calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta perdana yang digelar Minggu (6/10) dengan mengusung tema Penguatan SDM dan Transformasi Jakarja Menjadi Kota Global selesai digelar.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Wahyu Dinata mengatakan pihaknya mulai membahas soal rencana pelaksanaan debat kedua Pilgub Jakarta.

Debat kedua tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada 27 Oktober mendatang.

KPU akan membahas persiapan hingga lokasi debat kedua termasuk evaluasi pelaksanaan debatperdana yang dilaksanakan 6 Oktober lalu. 

Menurut Wahyu, ada kemungkinan lokasi debat tidak lagi di JIExpo Kemayoran.

“Kemungkinan tempatnya bisa berbeda. Salah satunya dari hasil evaluasi, bisa jadi tetap, bisa jadi pindah, kita belum evaluasi menyeluruh,” kata Wahyu kepada wartawan, Sabtu (12/10/2024).

Selain keterangan soal lokasi, Wahyu juga memberikan informasi seputar tema dari debat kedua nanti. 

“Sudah ada garis besarnya tapi belum difinalisasi,” kata Wahyu.

Diberitakan sebelumnya, Debat pertama yang mengusung tema Penguatan SDM dan Transformasi Kota Global tampak didominasi pasangan Ridwan Kamil - Suswono dan Pramono Anung - Rano Karno. Sebab, tema yang diangkat cenderung lebih dikuasai dua paslon tersebut.

Baca juga: KPU DKI Jakarta Targetkan Pencetakan Surat Suara Pilkada Jakarta 2024 Sudah Selesai 16 Oktober Ini

Ridwan dan Pramono terlihat menguasai substansi dari thema yang dibahas.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan  bahkan Pramono relatif kuat dalam pembahasan Penguatan SDM.

Karena itu, saat pembahasan masalah ini tampaknya Ridwan Kamil dan Pramono Anung bersaing ketat.

“Namun bila dilihat dari sisi retorika atau public speaking, Ridwan Kamil tampak lebih unggul dibandingkan Pramono Anung dan Dharma Pongrekun,” ucap dia.

Jamil mengatakan, Ridwan Kamil tampak lebih santai dan informal sementara dua calon lainnya terlihat lebih kaku dan formal layaknya seorang birokrat berpidato atau berbicara. 

“Keformalan Pramono dapat dicairkan oleh Rano. Sebab Rano cenderung kuat dalam beretorika, terutama dalam menonjolkan pidato yang santai dan informal. Meskipun begitu, peran Rano tak signifikan menutupi keformalan Pramono,” ungkap dia.

Menurutnya, dilihat dari substansi dan retorika, tampaknya Ridwan Kamil-Suswono lebih unggul daripada dua pasangan lainnya. 

Pasangan Pramono-Rano mengikuti diurutan kedua. Sementara Dharma - Kun berada diperingkat buncit.

“Jadi, kapabilitas tiga paslon tampak tiga sama, terutama paslon Dharma. Sementara Ridwan dan Pramono tampaknya relatif seimbang kapabilitasnya,” ucap dia.

Karena itu, dalam debat pertama, yang mencuri panggung Ridwan dan Pramono. Dua calon ini saling beradu program, namun Ridwan tampak sedikit lebih unggul.

Ridwan unggul sedikit, karena terbantu dari retorika yang lebih baik. Hal ini yang kurang dimiliki Pramono, sehingga kapabilitasnya kurang memancarkan personanya.

Berbeda dengan Ridwan, pancaran persona akan menguat karena ditopang kapabilitas dan retorika yang baik. Disinilah Ridwan mampu mengungguli Pram.

Sementara Dharma tampak lemah dalam kapabilitas sehingga tidak memancarkan personanya. Personanya semakin melemah karena tidak ditopang retorika yang baik.(m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Berita Terkini