“Ini membuktikan memang RK harus punya kehati-hatian dalam menyampaikan berbagai persoalan dan solusi yang ingin ditawarkan kepada masyarakat,” ungkap dia.
Efriza menjelaskan karena RK adalah calon gubernur yang merupakan "pendatang" punya rekam kinerja di Jawa Barat perbandingan, kritis dan juga rasa geram adalah bagian dari fakta yang harus diterima oleh RK.
“Sudah semestinya RK bisa menunjukkan hasil kinerjanya tanpa berlebihan seperti berunsur kesombongan, namun keinginan tersebut bisa diwujudkan tanpa adanya lagi ketidakjelasan apa yang disampaikan dijadikan program kerja dengan kenyataan kinerjanya,” ucapnya.
Baca juga: Rano Karno Janji Revitalisasi Pasar Tradisional untuk Dongkrak Ekonomi Masyarakat Jakarta
Dalam unggahan tersebut, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa kolaborasi merupakan salah satu langkah untuk mempercepat pembangunan sebuah kota.
"Karena "our city is our responsibility". Karena APBD rerata hanya sanggup membiayai 20 persen dari kebutuhan membangun setiap tahunnya," tulis Ridwan Kamil di Instagramnya.
Hasil dari kolaborasi itu, katanya, yang membuat dia berhasil melakukan penataan sungai di Epicentrum.
"Ini adalah contohnya, penataan sungai kota dibiayai oleh Bakrieland di Kawasan Rasuna Epicentrum, yang sempat kami desain tahun 2005," tulisnya.
Ridwan Kamil berharap langkah yang partisipatif dan kolaboratif diterapkan beriringan dalam membangun kota seperti Jakarta.(m27)
Baca Wartakotalive.comberita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini