WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Unjuk rasa puluhan mahasiswa yang berlangsung di depan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan berjalan ricuh pada Rabu (10/7/2024) sore.
Pantauan TribunBekasi.com, aksi yang digelar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu awalnya nampak berjalan dengan damai dan tertib.
Dimulai dari mahasiswa membawa sebuah keranda dan dua buah ban bekas dalam aksi unjuk rasa, hingga menyampaikan sejumlah aspirasi.
Kemudian kericuhan terjadi saat mahasiswa berniat membakar ban dan sejumlah aparat kepolisian berupaya mengambil dengan paksa untuk menghentikan pembakaran tersebut.
Bukan tanpa sebab, pihak kepolisian berniat menarik paksa ban tersebut lantaran masa aksi ingin membakar ban bekas itu ditengah jalan Ahmad Yani yang otomatis dapat mengganggu pengguna jalan.
Tidak sampai disitu, kericuhan berjalan ketika aksi saling dorong terjadi antara petugas keamanan dengan mahasiswa.
Baca juga: Ada Unjuk Rasa Mahasiswa pada Kamis (21/4/2022), Polisi Langsung Menyiapkan Rekayasa Lalu Lintas
Mengingat mahasiswa ingin merangsek masuk ke dalam halaman gedung Pemkot Bekasi.
Kericuhan itu berlanjut hingga masa aksi sempat menutup akses akses japan sembari menyampaikan orasinya.
Sebagai informasi, aksi tersebut dilakukan guna meminta Penjabat (PJ) walikota Bekasi, Raden Gani untuk melakukan evaluasi ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Baca juga: Ada Polisi Diamuk Massa saat Ricuh, Kapolri Komitmen Bakal Terus Kawal Unjuk Rasa Mahasiswa
Koordinator aksi massa, Dicky Armanda mengatakan alasannya banyaknya SKPD pada kepemimpinan Raden tidak becus dan melakukan korupsi.
"Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, RSUD Kota Bekasi, Disdagperin, Disnaker Kota Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dispora, untuk dilakukan evaluasi karena gagal menjalankan pemerintahannya," ungkap Dicky. (m37)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09