WARTAKOTALIVE.COM, SETIABUDI - Rektor Non-aktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno menilai jika kasus pelecehan terhadap dua karyawannya, merupakan tuduhan yang tak berdasar.
Edie mengatakan, isu pelecehan seksual ini, merupakan bentuk politisasi, karena mencuat berbarengan dengan pemilihan Rektor Universitas Pancasila.
Menurutnya, pelecehan seksual yang menjerat dirinya, merupakan sebuah game atau permainan dari segelintir orang, untuk menghancurkan martabatnya.
"Sama seperti lawyer yang tidak suka dengan saya itu, mengumpulkan teman-temannya untuk memberi kuasa. Dan beberapa teman-temannya itu yang kenal saya itu, 'saya nggak mau, Mas Edie nggak kayak gitu'. Itu terjadi betul," kata dia kepada wartawan, di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (19/2/2024).
Baca juga: Dituding Lakukan Pelecehan Seksual, Rektor Non-aktif UP Curhat Dua Bulan Dapat Hinaan dan Cercaan
"Jadi ini memang suatu game yang dimainkan oleh orang lain, tapi menistakan harkat dan martabat saya dan keluarga," tambahnya.
Dia juga mengatakan, ingin segera lepas dari jeratan kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Sebab kata dia, tak hanya dirinya, beban kasus pelecehan seksual ini juga dirasakan keluarganya.
"Saya pengen segera lepas dari beban ini, karena bukan saya saja yang merasakan ini beban keluarga saya juga. Banyak sekali teman-teman saya yang kenal saya, nggak akan percaya cerita yang terjadi seperti ini. Nggak ada yang percaya, karena dia kenal saya," ujar dia.
Di sisi lain, kuasa hukum Edie Toet Hendratno, Raden Nanda Setiawan menuturkan akan melakukan upaya hukum, dalam kasus dugaan pelecehan seksual.
Baca juga: Curhat Rektor Universitas Pancasila Usai Tersandung Kasus Pelecehan Seksual, Akui 2 Bulan Dihina
Kuasa hukum Edie Toet Hendratno, Raden Nanda Setiawan menuturkan, upaya hukum itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
"Melakukan langkah-langkah hukum lain terhadap hal ini untuk membela kepentingan klien kami, apa yang kami lakukan mungkin bisa ditunggu beberapa hari ke depan," kata dia saat konferensi pers di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).
Raden mengatakan, pihaknya akan segera mempersiapkan langkah hukum tersebut, untuk membela kepentingan Edie Toet Hendratno.
"Kami sedang mempersiapkan semunya, dan kami akan melakukan upaya hukum, untuk membela kepentingan kami," kata dia. (m41)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.