WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) DKI Jakarta membantah adanya narasi yang menyebutkan bahwa Rosario de Marshal alias Hercules selaku pimpinan tertinggi organisasi itu memerintahkan anak buahnya untuk melawan pihak-pihak yang memprotes hasil kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming versi quick qount.
Sebelumnya, di media sosial, beredar narasi bahwa massa GRIB siap mengawal kemenangan Prabiowo-Gibran dan akan mengadang pihak-pihak yang melakukan protes baik KPU maupun Bawaslu.
Ketua GRIB Jaya DKI Jakarta, Dzulfikar menyebut bahwa narasi yang disebarkan sejumlah pihak itu tidaklah benar.
"Saya menyikapi minggu-minggu ini banyak beredar video-video yang sangat mengganggu organisasi kami. Menyangkut kredibilitas ketua umum kami Bapak Haji Hercules Rosario de Marshal," ungkap Dzulfikar melalui tayangan video yang beredar, Selasa (20/2/2024)
Baca juga: Viral Bocoran Kabinet Indonesia Emas Prabowo-Gibran, SBY dan Jokowi Jadi Dewan Pertimbangan Presiden
Dia membantah bahwa Hercules mengerahkan pasukannya untuk berhadap dengan masyarakat yang menolak hasil pemilu
Dia memastikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah fitnah.
"Saya mengklarifikasi beredarnya video yang menarasikan seolah-olah ketua umum kami mmerintahkan anggota GRIB Jaya, pasukan GRIB Jaya, untuk turun ke jalan untuk mengawal salah satu capres dan seolah-olah siap berbenturan dengan masyarakat. Ini adalah fitnah yang sangat keji," ungkapnya
Menurut Dzulkarnain, potongan video yang beredar tersebut merupakan aktivitas GRIB beberapa waktu lalu
Namun, video tersebut kemudian dipotong dan dinarasikan bahwa Hercules dan anggotanya sedang mengadang demonstran yang memprotes dugaan kecurangan pemilu.
"Video-video tersebut mengambil kegiatan kami yang sudah lama. Video tersebut bukanlah video baru. GRIB Jaya atas komando dari bapak ketua umum jelas tidak terlibat dengan aksi-aksi massa selama masa penantian proses penghitungan suara dari KPU," jelasnya
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan penyebaran video itu
"Tujuan mereka adalah untuk membenturkan GRIB Jaya dengan masyarakat. Sedangkan, kami organisasi GRIB Jaya lahir dari masyarakat," tandasnya
Massa GKR dan Loyalis Ganjar Geruduk Kantor Bawaslu
Koordinator Aksi Gerakan Keadilan Rakyat, Ronal Mulia Sitorus sangat berharap kepada Bawaslu RI untuk menindak sejumlah pelanggaran Pemilu 2024.
Menurut Ronal, Bawaslu merupakan wasit dari pertandingan pesta demorkasi Pemilu 2024.
"Bawaslu harus bisa gagah, Bawaslu jika huruf b nya hilang itu jadi awaslu," kata Ronal di Bawaslu, Senin (19/2/2024).
Ronal mengatakan, dalam Pemilu siapapun yang menjadi kontestasi maka Bawaslu harus bisa bersikap netral.
Baca juga: Surya Paloh Bertemu Jokowi, Gibran Makin Tak Sabar Sowan ke Anies dan Ganjar
Kata Ronal, Bawaslu tidak boleh melihat latar belakang dari peserta Pemilu baik itu anak pejabat, presiden, bahkan jenderal sekalipun.
"Kalau memang ada pelanggaran di Pemilu, tindak dong. Bila perlu didiskualifikasi," tuturnya.
Ronal pun mendorong Bawaslu supaya segera menindak lanjuti pelanggaran Pemilu 2024.
Baca juga: Massa Pendukung Ganjar-Mahfud MD dengan Pro Bawaslu Nyaris Bentrok
Ia ingin pesta demokrasi lima tahunan ini bisa berjalan secara jujur dan adil.
Pria yang kenakan kemeja biru dongker itu mengaku, Bawaslu sudah menerima dirinya dan bakal merespon aduan dari Gerakan Keadilan Rakyat.
"Tapi Bawaslu tadi menyampaikan tidak bisa untuk keluar menemui massa aksi, sebenarnya kami menunggu karena komunikasi masyarakat dan Bawaslu dihalang dinding tebal," ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI digeruduk oleh massa Gerakan Keadilan Rakyat di Jalan MH Thamrin, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).
Dari pantauan lokasi, satu mobil komando sudah berhenti di depan kantor Bawaslu RI dan ratusan orang lain berdiri di sampung dengan membawa spanduk dan bendera.
Mereka menuntut agar Bawaslu RI menindak lanjuti dugaan Pemilu 2024 curang oleh salah satu Pasangan Calon Presiden.
Kondisi arus lalu lintas dari arah Bundaran HI ke Patung Kuda terhambat akibat adanya aksi unjuk rasa.
Puluhan aparat kepolisian berjaga di sekitar lokasi agar aksi demo di depan Bawaslu RI hari ini berjalan kondusif.
Koordinator Lapangan Gerakan Keadilan Rakyat, Noviana Kurniati mengatakan, pihak ingin menolak Pemilu 2024 curang kepada Bawaslu.
Sebagai informasi, Noviana Kurniati alias Novi Bule merupakan pelapor Rocky Gerung ke Bareskrim karena menghina Presiden Joko Widodo.
Novi juga seorang kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Caleg DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Karena dari awal mulai Pemilu hingga pencoblosan, sangat jelas indikasi kecurangan secara sistematis, terstruktur dan masif," katanya, Senin.
Pendukung Ganjar-Mahfud MD ini mengaku, pihaknya akan menjaga demokrasi Indonesia agar berjalan sesuai aturan.
Kemudian, kata Novi Bule, Cawapres Gibran Rakabuming Raka dinilai sudah melakukan kecurangan karena menggunakan tangan sang Paman Anwar Usaman.
Nyaris bentrok
uasana demo di depan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mulai memanas karena ada kelompok yang bertentangan dengan Gerakan Keadilan Rakyat, Senin (19/2/2024).
Kelompok massa yang bertentangan itu datang sekira pukul 13.30 WIB dan langsung parkirkan mobil komando di depan Bawaslu RI.
Hal ini membuat kelompok Gerakan Keadilan Rakyat marah dan sempat berusaha masuk ke dalam Bawaslu RI.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo sampai keluarkan mobil pengeras suara.
Polisi berpangkat melati tiga itu mengimbau massa agar tidak berusaha melakukan pelanggaran hukum, apalagi sampai menerobos masuk.
"Kami sudah memfasilitasi semua teman-teman, sudah cukup-cukup," imbau Kombes Susatyo.
Aparat kepolisian sebagai benteng pembantas menjadi penengah antara massa Ganjar-Mahfud MD dengan massa pro Bawaslu RI.
Massa pendukung Ganjar-Mahfud MD ini marah-marah kepada kelompok pro Bawaslu dan berusaha menyerang.
Namun, aparat kepolisian tetap memberikan pengamanan supaya tidak sampai terjadi bentrokan.
Sekira 30 menit terjadi kericuhan antara massa pro Ganjar-Mahfud MD dan pro Bawaslu, Gerkaan Keadilan Rakyat bubarkan diri.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI digeruduk oleh massa Gerakan Keadilan Rakyat di Jalan MH Thamrin, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).
Baca juga: Bawaslu Dinilai Tak Berdaya Tindak Kecurangan, Massa GKR dan Loyalis Ganjar GerudukĀ Kantor Bagja
Dari pantauan lokasi, satu mobil komando sudah berhenti di depan kantor Bawaslu RI dan ratusan orang lain berdiri di sampung dengan membawa spanduk dan bendera.
Mereka menuntut agar Bawaslu RI menindak lanjuti dugaan Pemilu 2024 curang oleh salah satu Pasangan Calon Presiden.
Kondisi arus lalu lintas dari arah Bundaran HI ke Patung Kuda terhambat akibat adanya aksi unjuk rasa.
Puluhan aparat kepolisian berjaga di sekitar lokasi agar aksi demo di depan Bawaslu RI hari ini berjalan kondusif.