Ini Strategi KAI Commuter dalam Antisipasi Lonjakan 1 Juta Penumpang di Tahun 2025

Penulis: RafzanjaniSimanjorang
Editor: Sigit Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anne Purba selaku Corporate Secretary KAI Commuter menyebut pihaknya menyiapkan sejumlah strategi mengatasi lonjakan penumpang KRL.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA PUSAT - PT KAI lakukan antisipasi terhadap peningkatan jumlah pengguna atau penumpang KRL di tahun 2025.

Pasalnya, diperkirakan jumlah pengguna KRL pada tahun 2025 diprediksi mengalami peningkatan pesat.

Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk antisipasi peningkatan jumlah pengguna KRL di tahun 2025..

Anne mengatakan bahwa pihaknya sudah sepakat dengan tim operasi untuk tidak mengurangi frekuensi perjalanan, melainkan tetap mengoptimalkan frekuensi perjalanan.

"Yang dilakukan adalah rekomposisi," kata Anne saat ditemui Selasa (6/2/2024) di kantor pusat KAI Commuter, Jakarta Pusat.

Baca juga: Antisipasi Penambahan Penumpang, KAI Commuter Siapkan Triliunan Rupiah Belanja Rangkaian KRL Baru

Baca juga: KAI Commuter Gelar Fun Journey 2023, Sosialisasi Layanan Commuter Line untuk Pengguna Anak-anak

Baca juga: KAI Commuter Hijaukan Indonesia Dengan Penanaman Bibit Mangrove

Anne berujar bahwa pihaknya juga mengantisipasi jam-jam sibuk.

Selain itu, KAI Commuter memastikan perawatan sarana sesuai dengan ketentuannya. 

"Ada harian, ada mingguan, ada bulanan, dan secara menyeluruh tetap harus dilayani," ujar Anne.

Jalur kereta api bandara yang dikelola oleh KCI juga diharapkan bisa membantu area Jabodetabek.

Saat ini KAI Commuter menambah 16 sarana KRL baru, 19 sarana KRL retrofit, dan tiga sarana KRL import dari negara Cina.

Anne menyebut pengadaan sarana KRL memiliki dua tujuan yaitu penambahan kapasitas serta penggantian kereta-kereta yang absolut suku cadangnya.

BERITA VIDEO: Gunung Marapi Erupsi Lagi Sore ini, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter

Penambahan sarana KLR tersebut diharapkan tiba dan bisa beroperasi tahun 2025.

"Jadi, inilah yang perlu kita awasi bersama. bahwa time delivery (waktu ketibaan) dari setiap proses pengadaan ini. Ini memang harus benar-benar bisa tepat waktu. Baik impor, retrofit, ataupun pengadaan KRL baru dari INKA," ktutur Anne.

Adapun pihaknya melakukan percepatan pengadaan KRL dengan proses impor sebanyak tiga train set karena jumlah pengguna KRL mendekati 1 juta pengguna.

Bahkan, diprediksi pada semester II tahun 2024, pengguna KRL diyakini mencapai 1 juta penumpang. (Raf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Berita Terkini