Sambut Imlek, Desainer Enijoe Buat Tenun Endek Bali Jadi Gaun Chongsam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desainer Enijoe menghadirkan desain busana cheongsam hasil padu pada material silk dan kain tradisional endek Bali.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Indonesia, dengan keberagaman etnis dan budaya yang kaya, memiliki warisan wastra (tekstil) yang luar biasa. Wastra Nusantara mencakup berbagai jenis kain tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mencerminkan kekayaan sejarah, kepercayaan, dan seni dari setiap komunitas.

Kekayaan budaya Indonesia terkait Wastra Nusantara, kali ini coba dieksplorasi oleh desainer busana Enijoe melalui penggunaan kain tenun endek khas Bali aneka motif dan warna yang dia padu dengan kain silk untuk menciptakan busana cheongsam untuk merayakan Imlek tahun 2024 ini.

Endek telah dikenal sejak abad ke 16. Nama "Endek" diambil dari kata gendekan atau ngendek yang maknanya diam atau tetap,tidak berubah warnanya.

"Di tahun yang baru menurut kalender Cina ini, kita ingin mengenalkan tenun endek kekayaan budaya Bali agar lebih dikenal. Bali telah menjadi destinasi wisata yg mendunia, namun belum banyak orang yg mengenal kecantikan tenun endek asli Bali," ungkap Enijoe dalam acara mini fashion bertajuk "Chamr Of The Orient" di The Regent Residence, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Dia menjelaskan, penggunaan kain tenun Endek untuk desain gaun-gaun cheongsam yang mewah memperlihatkan “versatility' dari kekayaan budaya Bali.

Hal ini dan dapat diadaptasi untuk berbagai jenis design pakaian tanpa batas.

Desainer Enijoe (tengah) menghadirkan desain busana cheongsam hasil padu pada material silk dan kain tradisional endek Bali.

"Kalau biasanya cheongsam menggunakan kain polos lalu dengan bordir tetapi saya punya ide kenapa tidak kita menggunakan kain Nusantara? Kita kolaborasi antara kain Nusantara dari berbagai daerah dengan kebudayaan dari China," ujarnya.

Dia berharap apa yang dilakukannya ini bisa membantu melestarikan budaya Indonesia sekaligus membantu para perajin kain Nusantara untuk tetap berkarya.

"Saya lihat bagaimana mereka (perajin) membuat kain ini dengan tangan dan mereka sudah sangat tua. Kaum muda justru kurang tertarik dengan cara pembuatan tradisional seperti itu dianggapnya tidak menghasilkan uang. Maka itu saya mendesain ini ,sebab kain ini layak dijual," tuturnya.

Salah satu pengusaha yang juga sahabat dari Enijoe, Nova Hasan, mengaku sangat kagum dengan rancangan busana Eni Joe yang bertemakan cheongsam untuk merayakan Chinese New Year.

"Menurut saya sangat elegan, ini merupakan karya anak bangsa Indonesia, harus didukung," ujarnya.

Berita Terkini