Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
WARTAKOTALIVE.COM, MERAUKE - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo turut berkomentar mengenai narasi politik "gemoy" yang diidentikkan untuk pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
"Gemoy" adalah istilah yang merujuk pada ungkapan akan sesuatu yang lucu dan menggemaskan.
Ganjar mengatakan, dirinya memang beda dengan pasangan calon (paslon) lain dalam berkampanye.
"Itulah perbedaan saya dengan mereka, karena kami berdiskusi seperti ini antusiasmenya ada," kata Ganjar seusai bertemu kaum milenial di Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023).
Ganjar menegaskan, dirinya tak mau menggiring anak muda hanya dengan sebuah jargon.
"Saya tidak mau menggiring anak-anak muda dengan satu jargon, hanya dengan satu gaya," ujarnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku dirinya lebih suka untuk berkampanye dengan cara berdiskusi atau berdialog bersama masyarakat.
"Kami lebih mendorong pada edukasi, mungkin orang akan mengatakan itu membosankan, tapi kalau saya melihat antusiasme orang sedemikian banyak untuk bertanya sampai waktunya enggak ada," ucap Ganjar.
Ganjar mengawali kampanye perdananya sebagai capres 2024 di Merauke Papua Selatan.
Sementara, cawapresnya pendampingnya, yakni Mahfud MD melakukan kampanye perdananya dari Sabang Aceh.
Selanjutnya, pada Kamis (30/11/2023) Ganjar rencananya akan melakukan kampanye di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bukan ide Tim Prabowo
Sebelumnya diberitakan, sindiran Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman yang menyatakan istilah gemoy dan santuy tidak sehat bagi demokrasi langsung ditanggapi oleh kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengaku pihaknya tidak masalah mengenai kritik gemoy yang disuarakan oleh PKS. Baginya, hal ini bagian dari demokrasi.
"Kalau kita kan orang ada pandangan lain ya monggo aja silakan, negara demokrasi ya kan, silakan aja," kata Rosan saat peresmian Sekretariat TKN Fanta Prabowo-Gibran, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (26/11/2023).
Dijelaskan Rosan, arahan Prabowo-Gibran sudah jelas mengenai pelaksanaan pemilu kali ini.
Dia bilang, paslon nomor urut 2 itu meminta relawan tetap menyebarkan aura yang positif selama Pilpres 2024.
Tak hanya itu, kata Rosan, Prabowo-Gibran juga meminta agar pendukungnya tidak menyebarkan berita bohong atau hoax serta kampanye hitam kepada paslon yang lain.
Baca juga: Alasan Prabowo Subianto Dibranding Gemoy, TKN Sebut Agar Mudah Diingat Masyarakat
"Saya yakinkan kedepannya kita tidak akan memberikan sesuatu yang akan yang hoaks, black campaign, atau menjelakkan paslon lain, bisa saya guarantee itu tidak akan keluar dari TKN," katanya.
Di sisi lain, Rosan menjelaskan pihaknya tidak hanya mengandalkan gemoy saja dalam Pilpres kali ini.
Dia bilang, sejatinya Prabowo-Gibran juga sudah memiliki Asta Cita yang salah satunya untuk menggaet suara anak muda.
Menurutnya, istilah gemoy tumbuh secara organik dengan sendirinya.
Sebaliknya, TKN Prabowo-Gibran tidak pernah memunculkan ide gemoy tersebut.
"Itu tumbuh secara organik lho, bukan kami yang bikin ide gemoy, bukan. Ini tumbuh secara organik dari bawah dan ketertarikan anak muda itu, itu kan dimulai dengan sesutu yg memng awalnya menurut mereka menarik dan mengena di hati," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyindir istilah gemoy dan santuy. Ia menilai hal itu tak sehat bagi demokrasi.
Istilah gemoy diduga merujuk pada figur capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan santuy yang merupakan gaya politik yang dicitrakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca juga: Cerita Eks Komisioner Komnas HAM Choirul Anam Gabung TPN Ganjar Mahfud usai Baca Visi Misi 3 Paslon
"Sekarang ada istilah gemoy, santuy, seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy atau gemoy saya enggak tahu juga itu, gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," ucap Sohibul, dalam acara Kick Off Kampanye Nasional PKS Road to Final 2024 di Depok, Jawa Barat, pada Minggu, (26/11/2023).
Menurut Sohibul, hal itu hanya sekadar gimmick politik yang justru lebih banyak digunakan dalam persaingan politik saat ini.
Oleh karena itu, Shohibul menyebut, PKS mengatasi fenomena itu dengan mempelopori politik berbasis gagasan.
"Maka PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak kita harapkan, apalagi hari-hari ini, saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya," kata Sohibul.
Presiden PKS pada 2015-2020 itu menekankan, demokrasi bangsa ke depan harus menjadi lebih baik melalui pemimpin yang memiliki kapasitas mengelola pemerintahan dan tak sekadar penuh gimmick.
"Memunculkan pemimpin yang di satu sisi punya kapasitas memenangkan pertarungan. Di sisi lain juga kita yakin dia punya kapasitas untuk mengelola pemerintahan," kata Sohibul