WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perputaran uang di menjelang pemilihan umum (pemilu) biasanya meningkat tajam. Senior Research Associate, Indonesia Financial Group (IFG Progress) sekaligus Dosen Ekonomi Digital Universitas Indonesia, Ibrahim Kholilul Rohman mengatakan, setiap ada pemilu di Indonesia maka ekonomi nasional mengalami peningkatan.
"Karena memang terjadi ekspansi yang sangat besar yang paling terkena sektor transportasi, kemudian percetakan, kemudian restoran, hotel dan sebagainnya. Jadi setiap election (pemilu) itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ucap Ibrahim kepada Wartakotalive.com belum lama ini.
Ia menjelaskan, secara umum jika merujuk pada data statistik pertumbuhan jumlah uang beredar di Indonesia saat kondisi pemilu secara rata-rata memang cukup stabil.
"Pertumbuhan uang beredar di indonesia, sesudah masa orde baru tahun 1998 itu sekitar 11,97 persen atau bisa dibilang 12 persen," ungkap Ibrahim.
Lebih lanjut dikatakan, jika melihat pola peredaran uang di Indonesia, bahwa pada pemilu yang ada pemilihan Presiden (pilpres) mengalami sedikit perbedaan dibandingkan ketika pemilu yang tidak ada pilpres.
Untuk pemilu yang terdapat pilpres terjadi pertumbuhan uang beredar sebesar 11,5 persen.
Sementara, ketika kondisi pemilu yang tidak disertai pilpres peredaran uang di Indomesia hanya 6,5 persen.
"Artinya kemungkinan besar jumlah uang beredar akan meningkat di tahun 2024 antara 12-13 persen kalau kita lihat pola rata-rata di tahun-tahun sebelumnya," ujar Ibrahim.
Ia juga memaparkan, berdasarkan data dari World Development Indicator Bank Dunia, dilaporkan ketika kondisi tidak terjadi pemilu, rata-rata pertumbuhan uang beredar yaitu 12,35 persen.
Lalu jika kondisi terjadi Pemilu tapi tidak ganti presiden pertumbuhan uang beredar di Indonesia 6,5 persen.
Sementara jika kondisi terjadi pemilu dan ganti presiden, rata-rata pertumbuhan uang beredar di indonesia 11,55 persen.
Ibrahim menambahkan, agenda pemilu di Indonesia justru menjadi salah satu cara untuk mengembalikan perekonomian yang terdampak dari tekanan krisis.
"Saat ini kita lagi banyak tekanan krisis, justru pemilu ini salah satu cara agar terdapat spending yang cukup sehingga bisa mengembalikan lagi perekonomian kita yang sedang mendapatkan tekanan (inflasi). Jadi dampak positifnya bagi Indonesia seperti itu," tandasnya.