WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wali Kota Medan Bobby Nasution datang ke kantor DPP PDIP untuk memenuhi panggilan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Senin (6/11/2023).
Bobby melakukan pertemuan dengan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun selama satu jam lebih.
Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu meninggalkan kantor DPP PDIP Jakarta sekiranya pukul 16.58 WIB.
Bobby tak banyak bicara saat meninggalkan kantor DPP PDIP.
Dia langsung menaikki Hyundai Palisade dengan nomor polisi B-1710-DOE.
Ketika ditanya awak media, dia hanya menjelaskan bahwa beberapa hal telah disampaikannya kepada Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan (PDIP), Komarudin Watubun.
Baca juga: Dipanggil DPP PDIP Usai Dukung Prabowo-Gibran, Bobby Nasution: Nanti Saya Sampaikan
"Sudah saya sampaikan ke pak Komarudin Watubun. Nanti dalam beberapa hari lagi saya sampaikan (keputusan)," kata Bobby usai melakukan pertemuan dengan Komarudin Watubun.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution tiba di kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
Bobby datang langsung bertemu Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Pemanggilan Bobby dilakukan usai menyatakan dukungannya terhadap pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024, Minggu (5/11/2023).
Baca juga: Gerindra Bakal Konfirmasi Kabar Bobby Nasution Bakal Keluar dari PDIP karena Dukung Prabowo-Gibran
Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, Bobby tiba sekitar pukul 15.48 WIB di Kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta.
Ia tampak menggunakan mobil Hyundai Palisade dengan nomor polisi B-1710-DOE.
Saat disapa awak media, menantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu menurunkan kaca mobilnya.
Dia terlihat mengenakan kemeja bewarna putih.
Tidak hanya itu, tampak pula seragam kader PDI Perjuangan yang dibungkus dengan plastik tergantung di dalam mobilnya.
Bobby mengaku belum tahu topik yang akan dibahas pada hari ini.
"Belum tahu," kata Bobby kepada awak media, Senin.
Bobby hanya mengatakan bahwa kunjungannya ke PDI Perjuangan untuk menemui Hasto.
"Dipanggil Pak Sekjen," ucapnya.
BERITA VIDEO: Golkar Buka Suara Terkait Isu Gibran Resmi Bergabung di HUT Partai
Gerindra Bakal Konfirmasi Terkait Bobby Nasution
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya senang mendengar kabar bahwa Wali Kota Medan, Bobby Nasution bakal Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024
Kabar yang beredar, Bobby juga mengaku akan berkonsultasi ke PDIP terkait dukungannya kepada Gibran
Namun, Dasco akan memastikan terlebih dahulu kabar tersebut.
Sebab, Dasco menyebut pihaknya mengetahui adanya dukungan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu hanya melalui media.
"Nanti kita akan coba lebih dalami karena itu juga tidak ada pemberitahuan lebih resmi kepada pihak kami, Gerindra," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Nurul Arifin Bantah Golkar Akan Umumkan Gibran sebagai Kader di Perayaan HUT ke-59 Partai
Dia menuturkan Gerindra akan menugaskan kadernya untuk mengecek informasi mengenai dukungan itu.
"Ya nanti ada yang tugasnya coba mendalami apakah kemudian bagaimana ceritanya itu," ujar Dasco.
Namun, Dasco menegaskan Koalisi Indonesia Maju (KIM) menyambut baik dukungan tersebut.
"Ya kami kan memang dukungan-dukungan itu kami akan sambut dengan baik," tuturnya.
Dasco mengatakan Gerindra pada prinsipnya menyambut baik semua dukungan sepanjang memiliki visi yang sama.
"Dari mana pun (dukungan) itu yang sifatnya mempunyai visi yang sama dengan Prabowo-Gibran untuk Indonesia yang lebih maju," ucapnya.
Bobby berencana mundur dari PDIP
Bobby Nasution sebelumnya mengungkapkan kemungkinannya keluar dari PDIP karena mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca juga: Bobby Nasution Tegas Dukung Prabowo-Gibran, DPC PDIP Kota Medan: Wajar, Mereka kan Keluarga
Bobby Nasution mengaku mengikuti sikap relawannya yang memberikan dukungan kepada Prabowo-Gibran.
"Untuk itu, saya akan berkomunikasi dan berkonsultasi, baik dengan PDIP dan menyampaikan dengan baik-baik, baik sebagai tugas saya sebagai Wali Kota Medan," tutur Bobby, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (5/11/2023).
Ketika ditanya apakah ini berarti dirinya mundur dari PDIP, Bobby tak menjawab secara gamblang.
Ia hanya menegaskan, dirinya bakal bertemu dengan PDIP secepatnya.
"Pokoknya saya menyampaikan kenapa beda pandangan, apa alasannya beda pandangan, sikap selanjutnya saya akan menunggu keputusan pengurus," terangnya.
Baca juga: Bobby Nasution Tegas Sebut Dirinya Masih Kader PDIP Meski Gibran Cawapres Prabowo
"Nanti Insya Allah secepatnya," jelas Bobby.
Sebelumnya, Rumah Kolaborasi Bobby Nasution menegaskan dukungannya di Pilpres 2024.
Pernyataan itu diwakili oleh Hasanul Jihadi, salah satu relawan Bobby Nasution.
"Kita kawan-kawan dari Rumah Kolaborasi Bobby Nasution, artinya mesin ini, kendaraan ini akan digunakan untuk kepentingan dan memenangkan Bapak Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka dalam kontestasi Presiden," kata Hasanul Jihadi.
Baca juga: Gibran dan Kaesang Dukung Prabowo, Bobby Nasution Keceplosan: Ya Udah Sama
Bagaimanapun, dukungan ini menunjukkan keluarga Jokowi mulai menjauhi PDIP.
Sebelumnya, Gibran yang merupakan kader PDIP justru menerima pinangan Prabowo Subianto untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).
Lalu, beberapa waktu setelah Gibran dipilih sebagai bakal cawapres, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melalui sang Ketua Umum, Kaesang Pangarep, mengumumkan arah dukungannya.
Partai yang dipimpin oleh putra bungsu Jokowi itu memutuskan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Sementara itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan Gibran sudah tidak menjadi keluarga PDIP setelah berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Maka otomatis Mas Gibran karena mencalonkan diri bersama Bapak Prabowo jadi sudah tidak menjadi keluarga dari PDI Perjuangan," ujarnya usai melakukan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/11/2023).
Hasto menambahkan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu mengatakan Gibran dikuningkan (masuk Golkar).
Menurutnya, dalam Undang-undang Partai Politik, seseorang tidak boleh memiliki KTA (kartu tanda anggota) ganda.
"Berdasarkan Undang-undang Partai Politik, seseorang tidak bisa diusung oleh partai politik yang berbeda (koalisi) karena ini menyebabkan gugurnya pencalonan seseorang ketika punya KTA ganda ini diatur dalam Pilkada," ucapnya.
"Sehingga di dalam Pilpres pun, capres dan cawapres tidak boleh memiliki KTA ganda," imbuh Hasto.
Menurut Hasto, Gibran mengembalikan KTA PDIP, Sabtu (4/11/2023).
Ia menjelaskan, Gibran telah pamit dari keanggotaan PDIP.
Hasto pun menyebut, Gibran telah mengembalikan KTA PDIP ke DPC PDIP Solo.
Selain itu, Gibran juga telah pamit ke PDIP untuk menjadi cawapres Prabowo.
“Sudah diselesaikan oleh DPC Kota Solo," ujarnya.
"Karena Mas Gibran kan menerima KTA dari DPC Surakarta,” imbuhnya.
“Sehingga Mas Gibran tidak lagi beranggota PDI Perjuangan karena sudah pamit. Pamitnya sudah diterima,” lanjut Hasto. (*)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News