WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Finalis Miss Universe Indonesia (MUID) Sheren Simamora dibully Warganet, setelah memberikan pengakuan dirinya tidak menjadi korban dugaan pelecehan seksual saat body checking.
Sharen Simamora dihujat di media sosial, ia dituding tidak berempati kepada teman-temannya, finalis MUID lainnya, yang diduga menerima dugaan pelecehan seksual saat body checking di karantina.
Dalam unggahannya di Instagram story, Sharen Simamora menegaskan dirinya tidak pernah menerima pelecehan seksual, selama mengikuti MUID. Pengakuannya itu pun membuat dirinya menerima hujatan.
"Setidaknya berempati lah mbak... Jilat terus mbak siapa tau bisa jadi staff pop es," tulis komentar akun @onlypandotkom, dikutup Wartakotalive.com, Kamis (31/8/2023).
"Fixed kagak bakal dukung nih cewe diajang apapun bahkan jadi artis. Ya kali engga ada empatinya sesama perempuan," tulis komentar akun @tan_nude.
Baca juga: Kuasa Hukum Harap Polisi Segera Tetap Tersangka Kasus Dugaan Pelecehan Miss Universe Indonesia 2023
Bahkan, Sharen dianggap wanita tak punya perasaan karena tidak memberikan dukungan penuh, kepada teman-temannya yang mengklaim jadi korban pelecehan seksual.
"Sheren Sheren, jadi orang penjilat amat. Tidak kasian sama kawan-kawan lu yang jadi korban pelecehan kah? Kalian kan sama sama wanita," tulis komentar @renaldi_rki.
Sharen Simamora pun menghapus tulisan finalis MUID di bio Instagramnya. Keputusannya itu pun juga dikomentari warganet.
"Kok gak ditulis kamu finalis MUID. Katanya gak ada apa apa," tulis komentar akun @storyagusta.
Baca juga: Pengacara tak Sabar Polisi Tetapkan Tersangka Pelecehan Seksual Finalis Miss Universe Indonesia 2023
Diberitakan sebelumnya, Sheren Simamora yang buka suara dan menanggapi isu pelecehan seksual dalam proses body checking.
Sheren Simamora memberikan pernyataan di media sosial, setelah melihat postingan teman-teman finalis MUID 2023 lainnya.
"Sebelumnya saya pernah melakukan speak up untuk menceritakan pengalaman saya di Miss Universe Indonesia, Semenjak itu banyak sekali komen negatif menyindir saya," tulis Sheren Simamora dikutip Wartakotalive.com, Sabtu (26/8/2023).
"Mereka mengatakan saya tidak prihatin terhadap emansipasi wanita dan terkesan membenarkan aksi pelecehan seksual," tambahnya.
Sheren mengatakan keputusannya untuk bicara dan menanggap isu pelecehan seksual, karena diduga sudah dibayar oleh pemilik lisensi MUID, yakni Poppy Capella.
"Banyak pula yang mengira bahwa saya dibayar untuk speak up. Yang membuat beberapa teman takut untuk speak up karena mengalami hal yang berbeda dari yang diberitakan," tulisnya.
Wirda Sheren Regina Simamora itu menegaskan, tindakan dugaan pelecehan seksual dalam proses body checking di Karantina MUID 2023 tidak pernah terjadi.
"Tindak pelecehan memang benar-benar tidak pernah terjadi pada saya saat mengikuti Miss Universe Indonesia. Yang saya lakukan hanya mengikuti body checking untuk fitting Evening Gown," tulisnya.
"Saya bukan korban pelecahan seksual, Saya mengatakan ini sesuai dengan pengalaman saya sendiri," tambaynya.
Sheren memyayangkan komentar negatif Warganet yang sudah menyerangnya, dan juga diterima oleh teman-temannya di MUID 2023, yang tidak menjadi korban dugaan pelecehan seksual.
"Setiap kata-kata menyakitkan yang saya baca membuat saya teringat keluarga saya yang mungkin juga membaca komentar-komentar tersebut," tulis Sheren Simamora.
"Melalui statement ini besar harapan saya agar temen-teman di sosial media bijak dalam berkomentar. Always spread love, not hate," tambahnya.
Sejauh ini, sudah ada tujuh finalis MUID yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual proses body checking, yang sudah diperiksa penyidik Polda Metro Jaya.
Penyidik masih terus mendalami kasus dugaan pelecehan seksual dalam proses body checking MUID 2023. Polisi sudah melakukan rekonstruksi dan menjadikann CCTV hotel menjadi salah satu bukti dalam kasus ini.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News