WARTAKOTALIVE.COM - Capres Prabowo Subianto disebut sebagai kandidat terkuat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Kekuatan Prabowo Subianto bertambah karena bergabungnya Partai Golkar di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Menurut Pengamat politik Universitas Padjadjaran, Ari Ganjar Herdiansah melihat Prabowo Subianto mampu bersaing di seluruh daerah Indonesia khususnya di Jawa Barat.
Hal itu dikarenakan Jawa Barat menjadi tempat lumbung suara Golkar.
"Jawa Barat merupakan salah satu lumbung suara Golkar," kata Ari Ganjar, Jumat (18/8/2023).
Menurut Ari Ganjar, hal itu sangat mampu memberikan dukungan tambahan kepada Prabowo Subianto di basis pemilih Jawa Barat yang menjadi basis suara Partai Golkar.
Selain itu, rekam jejak Prabowo di Jawa Barat yang sudah bagus sejak Pilpres 2014 dan 2019 disolidkan dengan bergabungnya partai besutan Airlangga Hartarto tersebut.
Ari Ganjar prediksi tidak heran jika Prabowo akan kembali memenangkan pertarungan pilpres di Jawa Barat di kontestasi demokrasi mendatang.
Bahkan, Prabowo hingga saat ini masih eksis di puncak elektabilitas di hampir semua lembaga survei.
"Bergabungnya Golkar di barisan Prabowo semestinya semakin memperkuat suara Prabowo," ujarnya.
Diketahui, suara Prabowo di Jawa Barat semakin meningkat seiring semakin mendekatnya pendaftaran Pilpres 2024.
Dalam hasil survei Voxpol terbaru periode 24 Juli hingga 2 Agustus 2023 Prabowo Subainto meriah hasil maksimal dengan jumlah suara sebanyak 41,0 persen.
Ia mengalahkan Anies Baswedan dengan 39,5 persen dan Ganjar Pranowo dengan 16,5 persen.
Itu menjadi bukti bahwa Prabowo Subianto merupakan capres yang paling diminati masayarakat Jawa Barat.
Prabowo Subianto masih menjadi kandidat terkuat untuk dihadapi kandidat lainnya.
Figur Ridwan Kamil Perkuat Suara Prabowo di Jawa Barat
Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto diprediksi akan semakin kuat di Jawa Barat (Jawa Barat).
Hal itu dikarenakan adanya kekuatan tambahan dari basis pendukung Prabowo Subianto di akar rumput.
Terlebih, Partai Golkar yang juga ikut masuk ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Dimana dinilai mampu memberikan tambahan dukungan kepada Prabowo Subianto khususnya di Jawa Barat.
Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Ari Ganjar Herdiansah menyebut ada faktor Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat yang mampu memperkuat Prabowo Subianto.
Pasalnya, Ridwan Kamil merupakan kader terbaik Partai Golkar dan juga elektabilitasnya yang tinggi di Jawa Barat.
Dengan elektabilitas dan popularitasnya yang tinggi dianggap mampu memberikan tambahan elektoral terhadap Prabowo di basis pendukung akar rumput.
"Ridwan Kamil punya elektabilitas dan popularitas tinggi di Jawa Barat, basis suara Prabowo Subianto diprediksi akan mendominasi," kata Ari Ganjar, Jumat (18/8/2023).
Kata Ari Ganjar, di atas kertas Prabowo Subianto sudah sangat kuat di Jawa Barat dan kecil kemungkinan bisa diimbangi oleh kandidat capres yang lain.
Ridwan Kamil sendiri menurut Ari Ganjar akan tegak lurus terhadap partainya untuk ikut mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Dukungan tersebut sangat berarti bagi Prabowo Subianto dan dinilai mampu memperkuat arah dukungan pemilih Jawa Barat.
Menurut Ari Ganjar, sebagai seorang kader terbaik Golkar Ridwan Kamil tidak akan berpaling dari Prabowo dan akan terus mengikuti partainya.
"Ridwan Kamil akan tegak lurus dengan partai mendukung Prabowo, dia tidak akan keluar dari pilihan Golkar," pungkasnya.
Erick Thohir Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo Subianto
Menteri BUMN Erick Thohir mendapat angin segar dengan semakin besarnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang berisikan antara Gerindra, PKB, Golkar, PAN dan PBB.
Pasalnya, menteri andalan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut berpeluang besar jadi calon wakil presiden (cawapres) dari Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Mengingat PAN merupakan parpol yang getol mengusung Erick Thohir menjadi cawapres di Pilpres 2024.
"Erick Thohir masih punya peluang muncul sebagai cawapres di KKIR," kata Pengamat Poilitik Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi, Jum'at (18/8/2023).
Menurut Ade, Erick Thohir sudah memiliki modal kuat dengan didukung PAN sebagai cawapres. Itu menjadi modal utama Ketum PSSI tersebut untuk meyakinkan parpol lain di KKIR.
Selain itu, Erick Thohir memiliki rekam jejak kinerja terbaik di kabinet Indonesia Maju jadi pertimbangan yang ditawarkan ke koalisi.
Lanjut Ade, Anggota Kehormatan Banser NU itu hanya tinggal meyakinkan PKB dan Golkar dengan tawarkan konsesi-konsesi politik kepada Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar selaku ketum masing-masing partai.
"Setidaknya sudah dapat dukungan dari PAN, tinggal meyakinkan parpol lain dan tentu menegosiasikan konsesi politik sehingga dapat diterima oleh Golkar maupun PKB yang juga punya kepentingan maju sebagai cawapresnya Prabowo Subianto," ujar Ade.
Ade sendiri tidak meragukan kesolidan KKIR yang diisi oleh empat partai besar di Indonesia.
Menurutnya Golkar dan PKB akan legowo menerima usulan PAN untuk memasangkan Erick Thohir dengan Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
"Jika melihat peluang dan komposisi politik KKIR, cukup menjanjikan soliditasnya sepanjang ada kesepakatan tentang figur cawapres yang akan mendampingi Prabowo," pungkasnya.
Dukungan dari Kiai-kiai NU
Dukungan besar para Kiai Nahdlatul Ulama (NU) menambah keunggulan bagi Menteri BUMN Erick Thohir sebagai figur calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024.
Diketahui, Erick Thohir berpeluang dapat dipinang semua figur calon presiden (capres) terkuat di Pilpres 2024.
Pengamat Politik Universitas Brawijaya Anang Sujoko mengatakan, Erick Thohir mampu jadi figur cawapres yang memantik perhatian dari kalangan NU.
Erick Thohir, khususnya bagi para kiai dari organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Meskipun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak secara formal terlibat di dalam politik praktis, kata dia, akan tetapi Erick Thohir dinilai mampu mendapat banyak dukungan dari kiai NU secara pribadi.
Hal tersebut tentu semakin menjadi keunggulan bagi Anggota Kehormatan Banser NU tersebut.
"Meskipun PBNU menyatakan untuk menjaga diri dari aktivitas-aktivitas politik praktis, tetapi hal ini bisa dilalui dengan kedekatan dengan para kiai" kata Anang, Jumat (18/8/2023).
Imbas elektoral yang didapat Erick Thohir, ujar dia, berkat keaktifannya dalam sejumlah kegiatan-kegiatan keumatan NU.
Mulai dari memberikan bantuan terhadap pesantren, peningkatan kompetensi santri, hingga penguatan ekonomi keumatan.
Tidak heran Erick Thohir juga sering diamanahkan berperan aktif penting NU misalnya pada saat didapuk mengisi posisi Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah Satu Abad NU.
Peran besarnya juga sangat terlihat mendorong hadirnya 250 Badan Usaha Milik NU (BUMNU).
Hadirnya sejumlah faktor itu, lanjut dia, semakin membuat kans Erick Thohir maju cawapres kian besar.
Terlebih, dalam beberapa kesempatan Erick Thohir terlihat dekat dengan Presiden Jokowi, sosoknya digadang pas mendampingi figur calon presiden (capres) seperti Prabowo Subianto.
"Dia dekat dengan Prabowo dan legitimasinya oleh Jokowi" jelasnya.
(Wartakotalive.com)