WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Hasil survei terbaru yang dilakukan Lembaga Survey & Polling Indonesia (SPIN) menunjukkan tren elektabilitas Prabowo unggul jauh meninggalkan dua bacapres lainnya Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dalam survei yang telah dilakukan sejak Agustus 2021 hingga Juli 2023, elektabilitas Prabowo Subianto terus unggul.
Prabowo berada diurutan pertama dalam hasil survei SPIN periode 15-25 Juli 2023 dengan torehan suara sebanyak 41,7 persen, diikuti oleh Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan jumlah 30,3 persen dan Anies di posisi ketiga dengan 21 persen.
Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara menyebut hal itu diduga karena adanya faktor Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) atau kembalinya para pendukung Pabowo yang dulu sempat bermanuver ke Anies Baswedan.
Pendukung Prabowo di Pilpres 2019 sebelumnya sempat kecewa dengan Prabowo karena menjadi bagian dalam pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.
Para pendukung yang kecewa itu akhirnya memutuskan meninggalkan gerbong Prabowo dan memilih Anies sebagai sosok yang didukung sebagai capres.
Namun seiring berjalannya waktu, Prabowo yang ikhlas ditinggal oleh basis pendukungnya lambat laun mulai bangkit dan membuktikan kualitas terbaiknya selama menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).
"Dalam survei banyak juga yang mengungkapkan bahwa pendukung Prabowo yang kecewa karena masuk ke pemerintahan itu mulai berangsur-angsur balik kandang," kata Igor dalam keterangannya, Senin (7/8/2023).
Baca juga: Dinilai Sebagai Capres Partai Gerindra Karismatik, Prabowo Subianto Banyak Dipilih Kalangan Muda
Selain survei SPIN, Prabowo juga mendapat hasil maksimal di Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023 dengan torehan suara sebanyak 35,7 persen dalam simulasi 3 nama capres.
Bahkan di Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023 Prabowo mendapat hasil tertinggi dengan 35,8 persen.
Itu menunjukan elektabilitas Prabowo semakin meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu, Igor melihat adanya manuver yang dilakukan basis pendukung Ganjar yang merapat ke Prabowo.
Baca juga: Wisuda Ribuan Pegawai yang Pensiun, Sekjen Kemenkumham: Pengabdian Bagi Bangsa Belum Selesai
Igor menganalisanya karena mayoritas para pendukung Ganjar melihat Gubernur Jawa Tengah tersebut tidak memiliki suara kuat di PDI-Perjuangan.
Sebutan Ganjar sebagai petugas partai dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dianggap tidak sesuai dengan kriteria pemilih di Indonesia ke depannya.
"Sementara pemilih yang mendukung Ganjar kenapa bermanuver ke Prabowo dan meninggalkan Ganjar karena mereka melihat kalo Ganjar itu tidak berdaulat karena ada embel-embel petugas partai dan harus taat kepada Ketua Umum PDIP Megawati meskipun nanti Ganjar sebagai capres," kata Igor.
Artikel ini telah tayang di Tribunvideo.com dengan judul Hasil Survei SPIN, Prabowo Kokoh di Puncak Elektabilitas, Karena Anies dan Ganjar Kerap Blunder