WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan (PDIP) memberi atensi kepada Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta atas hal yang dilakukan anggota DPRD DKI Jakarta dari PDIP bernama Cinta Mega.
Cinta Mega diduga bermain gim slot online saat rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta pada Kamis (20/7/2023).
"Sangat, justru saking atensinya maka partai serius menanganinya,” kata Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono pada Senin (24/7/2023).
Gembong berujar bahwa Fraksi PDIP langsung bergerak cepat dengan mengklarifikasi hal itu kepada Cinta.
Bahkan sehari kemudian pada Jumat (21/7/2023), Fraksi PDIP langsung menjatuhkan sanksi peringatan keras kepada Cinta.
“Kemudian kami laporkan kepada partai (DPD), partai segera mengagendakan untuk bisa menelaah hasil keputusan yang sudah diambil fraksi, kemudian diputuskan langkah berikutnya,” ujar Gembong.
Baca juga: Nasib Cinta Mega yang Diduga Main Slot Online Dibahas Besok, Terancam Tidak Bisa jadi Anggota Dewan
Menurut Gembong, rapat pembahasan mengenai sanksi Cinta akan dilakukan pada Selasa (25/7/2023) malam.
Ketika rapat itu tak kunjung menemui keputusan maka DPD akan membentuk tim investigasi.
“Itu (tim investigasi) menyangkut masalah tadi soal (diduga judi) online, misalkan begitu. Itu jauh lebih dalam, tapi kalau besok diputuskan (sanksi) berarti sudah putus gitu lho,” ucap Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta itu.
Menurut Gembong, sejauh ini tidak ada instruksi khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait ulah anggotanya yang bermain gim saat paripurna.
Baca juga: Ulah Cinta Mega Diduga Main Gim Slot Online Disebut Telah Mencoreng Citra Dua Institusi Sekaligus
Namun dia menyebut, sebagai pengurus tentu partai di tingkat DKI dan fraksi akan menindaklanjuti jika anggotanya melakukan pelanggaran.
“Kami sebagai pengurus partai untuk menindaklanjuti itu sudah pasti, partai sudah menginstruksikan seacra tegas apa yang sudah disampaikan yang bersangkutan,” jelas Gembong.
Gembong menuturkan bahwa sanksi yang dikeluarkan DPD PDIP tidak akan diteruskan kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta.
Dia merasa sebagai anggota dewan dengan partai yang sama tidak mungkin melaporkan koleganya kepada lembaga luar, yakni BK DPRD DKI Jakarta.
Baca juga: Cinta Mega Main Game Online, Pengaruhi Elektabilitas PDIP dan Merusak Citra DPRD DKI
“Yah nggak toh, wong (orang) anggotaku mosok (masak) aku laporkan sendiri. Teman-teman bisa melaporkan, nggak masalah tapi sekali lagi karena itu adalah anggota maka saya sebagai Ketua Fraksi meminta maaf kepada semua publik Jakarta,” menuturkan Gembong.