WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah selesai melangsungkan kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023, Selasa (11/7/2023).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo mengatakan, pihaknya telah selesaikan aduan yang masuk ke posko luring, call center, maupun media sosial PPDB.
"Kami telah tindaklanjuti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku," kata Purwo saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Jumat (14/7/2023).
Namun demikian, Purwosusilo tidak hafal jumlah aduan dari posko luring, call center dan media sosial Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Purwo memastikan, petugasnya sudah mencatat secara baik jumlah aduan yang masuk dan telah diselesaikan.
"Jadi kami memastikan proses PPDB ada layanan pengaduan dan pendampingan di setiap sekolah, kami juga siapkan laptop atau pc jika ada orang tua calon siswa yang kesulitan proses PPDB, sehingga semua prosesnya lancar," tegasnya.
Menurutnya, aduan yang masuk ke Dinas Pendidikan biasanya terkait pembuatan akun, lupa password dan soal pilihan sekolah siswa.
Sejauh ini, petugas di lapangan atau yang memang sosial media instgaram, twitter Dinas Pendidikan telah menjawab sesuai aturan.
“Selama proses PPDB juga dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) secara teratur antara bidang Persekolahan dan Satuan Pendidikan," terangnya.
"Monev dijalankan sebagai wadah untuk saling menginformasikan kondisi terbaru PPDB yang perlu diketahui oleh seluruh Satuan Pendidikan," sambungnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah menyiapkan skema untuk siswa yang tidak lolos di sekolan negeri melalui sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) bersama.
Namun PPDB bersama juga dikeluhkan oleh orangtua siswa karena banyak anak yang gagal lolos.
Hal ini pun berujung pada aksi unjuk rasa di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (20/6/2023) siang.
Perwakilan Kopaja, Ubaid Matraji memaklumi Pemprov DKI Jakarta menerapkan sistem PPDB bersama karena sekolah negeri di ibu kota terbatas.
Namun, PPDB bersama hanya bisa menampung siswa sekira empat persen saja dari jumlah pelajar di Jakarta sebanyan 170 ribu.
"Hanya mampu menampung 4 persen, jadi sangat kecil sekali. Kita inginnya yang tidak tertampung itu ya ditampung 100 persen," tuturnya di depan Balai Kota.
(Wartakotalive.com/M26)