WARTAKOTALIVECOM, JAKARTA -- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menerima kedatangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di rumah dinasnya, kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (9/7).
Prabowo datang bersama Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dan Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono.
Mereka tiba sekitar pukul 14.15 WIB.
Cak Imin didampingi oleh Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda juga Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri.
Pertemuan Cak Imin dan Prabowo berlangsung sekitar 3 jam.
Dalam pertemuan tersebut Cak Imin sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Prabowo yang datang untuk bersilaturahmi selepas dirinya pulang ibadah haji.
"Jadi tiga jam kita bersilaturahmi, diskusi, buka peta nasional dan segala macem," kata Cak Imin usai pertemuan.
Cak Imin mengaku menyuguhkan air zamzam serta bakso sebagai teman berdiskusi dengan Prabowo dan rombongan.
Namun ia tak mau mengungkap lebih banyak isi pembicaraan tersebut.
Kemudian di depan awak media, Prabowo mengapresiasi dukungan yang diberikan PKB padanya untuk menjadi bakal calon presiden (bacapres).
Prabowo mengatakan telah bicara secara terbuka dengan Muhaimin soal dinamika politik terkini.
Dan Prabowo menekankan bahwa PKB punya hak untuk menentukan siapa figur bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Karena dalamnota perjanjian pembentukan KKIR menyebutkan bahwa keputusan pengusungan bacapres-bacawapres KKIR merupakan menjadi kesepakatan Prabowo dan Muhaimin.
"Anda harus tahu kalau mereka dukung saya sebagai capres ya mereka yang sangat akan menentukan siapa wapres," ucap Prabowo.
Meski begitu, Prabowo menekankan proses penentuan bacawapres tak bisa dilakukan buru-buru.
“Kita enggak boleh gegabah dan enggak boleh sembrono,” kata dia.
Dilansir dari Kompas.com pada Senin (10/7) Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menganggap bahwa langkah Prabowo menemui Muhaimin merupakan upaya untuk menahan manuver PKB ke PDI Perjuangan.
Menurutnya, Gerindra tak rela melepaskan jika PKB merapat ke poros lain.
Pasalnya, Prabowo membutuhkan konstituen PKB, terutama dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU) untuk memenangkan kontestasi elektoral mendatang.
“Untuk bisa mengakses jaringan Nahdliyin itu, Prabowo harus didukung oleh mesin politik PKB. Karena itu, diakui atau tidak, sikap main mata PKB dengan PDI Perjuangan saat ini betul-betul membuat Gerindra gelisah dan ketar ketir ”ujar Umam
Ia menyatakan, pernyataan terbuka PKB yang mendorong pertemuan dengan PDI Perjuangan menunjukan keresahan atas sikap Prabowo yang tak kunjung memilih Muhaimin sebagai bacawapres.
“Ini tak ubahnya merupakan gertakan PKB terhadap Gerindra, yang dikhawatirkan memberikan ‘harapan palsu’,” paparnya.
“Merespons situasi ini, maka Prabowo harus segera mengambil langkah cepat untuk segera memutuskan arah nasib PKB dan pencawapresan Cak Imin,” imbuh dia.