Gunung Merapi

Gunung Merapi Kembali Beraksi Luncurkan Awan Panas Dengan Guguran Sejauh 2.700 Meter

Penulis: Joanita Ary
Editor: Joanita Ary
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi Kembali Beraksi Luncurkan Awan Panas Dengan Guguran Sejauh 2.700 Meter

WARTAKOTALIVECOM, Yogyakarta --Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran, Rabu (5/7/2023) pukul 20.26 WIB.

Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulis, Rabu (5/7/2023) menjelaskan hasil pengamatan, jarak luncur awan panas sejauh 2.700 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng) arah angin ke Timur.

"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pukul 20.26 WIB dengan jarak luncur 2700 m ke arah Barat Daya (Kali Bebeng), dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 254.24 detik," ujar Agus

Ia juga mengatakan pengamatan BPPTKG sepanjang pukul 12:00 WIB-18:00 WIB, secara visual gunung diselimuti kabut dan asap kawah nihil.

Selain itu terdengar 4 kali suara guguran dengan intensitas kecil hingga sedang dari Pos Babadan. Aktivitas kegempaan di antaranya adalah gempa guguran sebanyak 60 kali dengan amplitudo 3-31 mm berdurasi 32.4-167.16 detik.

Kemudian gempa hybrid/fase banyak sebanyak 7 kali dengan amplitudo 3-16 mm, S-P 0.4-0.5 detik, durasi: 6.36-9.56 detik.

Agus menambahkan, pada saat terjadi guguran awan panas arah angin ke Timur.

"Tingkat aktivitas Gunung Merapi SIAGA (Level 3)," imbuh dia.

Ia juga menerangkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Untuk sektor Tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," kata dia.

Menurutnya, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

 

Berita Terkini