WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Mantan Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara mengaku berada dalam pesakitan Irjen Teddy Minahasa, selama sang jenderal bintang dua itu menekannya untuk melakukan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat lebih dari lima kilogram.
Dirinya menyesal sebab karena kuatnya tekanan tersebut, ia melangkah ke jalan yang salah.
Akibatnya, kata Dody, karier 21 tahun dan prestasinya hancur dalam sekejap. Ia terseret duduk ke kursi persidangan sebagai terdakwa kasus peredaran narkoba.
"Saya terbawa dalam pesakitan, dihadapkan dengan permasalahan rumit yang tidak pernah terlintas sekalipun dalam pikiran saya," ujar Dody kala membacakan nota pembelaannya di muka sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Bukan Hanya Dituntut 20 Tahun Penjara, AKBP Dody Prawiranegara juga Dijerat Denda Rp 2 miliar
Menurutnya, pusaran kasus tersebut membuatnya berada dalam masalah besar yang menghancurkan kehidupan dirinya dan keluarganya.
Bahkan, ia menyebut bahwa hari-harinya kini selalu mendung, tak seperti kesehariannya dahulu yang memiliki siang dan malam.
"Di kami biasanya saya bisa merasakan siang dan malam. Sekarang saya hanya bisa merasakan mendung yang tak berujung. Semua hanya karena perintah salah yang dilakukan berulang kali dari seorang jenderal yang sangat menekan batin dan pikiran saya pada saat itu," kata Dody dengan suara yang terisak.
"Sehingga saya pun dikutuk terjerumus ke dalam jurang hitam yang tak pernah saya harapkan sekalipun," imbuh dia.
Dody mengatakan, dia tak pernah membayangkan berada di posisi sebagai pelaku kejahatan. Terlebih, ia sejak kecil dididik memiliki perilaku disiplin dan taat pada hukum.
"Sebagai anggota kepolisian Indonesia, tidak pernah terbayangkan sekalipun saya berada dalam situasi sebagai pelaku kejahatan. Sangat jauh dari pemikiran saya selaku seorang yang sangat disiplin, taat pada hukum," jelas Dody.
"Kemudian saya loyal kepada orang yang salah, sehingga saya menjalankan perintah atasan yang salah dan membuat saya terseret masuk ke dalam masalah besar yang menghancurkan hidup saya dan keluarga saya," imbuh dia.
Dody menyebut, sepanjang perjalanannya menjadi polisi sejak 2001, dia selalu patuh pada negara dan pimpinan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dody Prawiranegara Menangis Bacakan Pledoi, Menyesal Ikut Perintah Teddy Minahasa
Bahkan, ia berhasil menorehkan banyak prestasi, termasuk penangkapan narkoba.
"Sejak saya lulus Akpol 2001, saya selalu didoktrin untuk patuh dan taat kepada negara dan pimpinannya. Dalam pelaksaan tugas kepolisian apapun saya tidak pernah mengecewakan pimpinan. Selalu berhasil dalam tugas kepolisian juga penanganan berbagai perkara termasuk penangkapan narkoba," kata Dody.
Sehingga, bagi Dody, sangat tidak mudah menolak pimpinan atasan. Terlebih yang menjadi atasannya saat itu ialah sang mantan ajudan Wakil Presiden RI Jusuf Kala, Irjen Pol Teddy Minahasa.