WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tokoh seniman Betawi yakni Haji Bokir dan Mpok Nori diabadikan dalam bentuk nama jalan di wilayah Jakarta Timur.
Hal tersebut disampaikan Benhard Hutajulu, Kasudin Bina Marga Jakarta Timur bahwa sudah resmi Jalan Haji Bokir bin Djiun yang bertempat di Kecamatan Kramat Jati, yang sebelumnya wilayah tersebut bernama Jalan Raya Pondok Gede.
Baca juga: Taman Margasatwa Ragunan Semarak Dekorasi Khas Betawi, dalam Peringatan HUT ke-495 Kota Jakarta
"Jalan Raya Pondok Gede segmen Kelurahan Pinang Ranti dan Kelurahan Dukuh menjadi H Bokir bin Djiun," kata Benhard, Rabu (22/6/2022).
Di lokasi juga sudah terpasang plang nama jalan bertuliskan Jalan H Bokir bin Djiun di bagian simpang Jalan Raya Bogor, atau persis dekat pertigaan HEK sampai persimpangan lampu merah Tamini Square.
Selanjutnya nama Jalan Mpok Nori yang sudah terpasang plang nama jalan di daerah Bambu Apus, yang sebelumnya bernama Jalan Raya Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung.
Menurut Benhard, tepat di wilayah Jakarta Timur terdapat lima nama jalan yang sudah diganti dengan nama tokoh publik hingga pejuang kemerdekaan.
Tidak hanya Mpok Nori dan Haji Bokir, melainkan terdapat tokoh lainnya seperti Haji Darip, Entong Gendut, dan Rama Ratu Jaya.
Jikalau Entong Gendut berlokasi di wilayah Cililitan, Jakarta Timur, nama jalan tersebut menggantikan nama jalan sebelumnya yaitu Jalan Budaya.
Baca juga: Dewi Perssik Digugat Cerai Angga Wijaya ke Pengadilan Agama Setelah 5 Tahun Menikah, Benarkah?
Lalu, untuk jalan Haji Darip yakni berlokasi dari mulai titik awal Jalan Raya Bekasi hingga menuju Jalan Jenderal Ahmad Yani.
Terakhir, Jalan BKT sisi Barat yang terdapat di titik awal persimpangan Jalan Penggilingan hingga Jalan Raya Damai digantikan dengan nama Jalan Rama Ratu Jaya.
"Haji Darip ditetapkan menjadi nama jalan yang sebelumnya dikenal Jalan Bekasi Timur Raya. Entong Gendut menjadi nama jalan yang sebelumnya dikenal Jalan Budaya, Condet," ucapnya.
Sebelumnya, warga di Cililitan, Jakarta Timur, galau. Mereka bingung terkait perubahan nama Jalan Budaya menjadi Jalan Entong Gendut.
Baca juga: HUT ke-495 Jakarta Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis, Cuma Hari Ini
Cukup prihatin terkait hal itu, mengingat keseluruhan warga di wilayah tersebut harus menelan pil pahit setelah mengetahui jalan tersebut tiba-tiba diresmikan tanpa pemberitahuan ke pihaknya.
Hal tersebut dijelaskan Kamal selaku Ketua RT 4 RW 5 Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, bahwasanya pihak mereka tidak menyalahkan langkah meresmikan nama jalan tersebut yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu, melainkan mereka hanya kecewa dengan sikap pengusul atau jajaran di bawahnya.
"Tidak ada pemberitahuan itu musyawarah, ya rembuk warga gitu, minimal ke RT atau RW jadinya yang salah itu yang mengusul," ujar Kamal, Selasa (21/6/2022).
Ditambahnya, Kamal merasa yakin langkah prosedural yang dilakukan jajaran pengurus peresmian nama Jalan ini pastinya tidak instan.
Secara, perlu ditambahnya beberapa surat persetujuan atau musyawarah yang harus dilakukan dengan beberapa elemen secara bertahap.
Lalu, pihaknya merasa kaget dan bingung tidak diajak terlebih dahulu untuk sekedar musyawarah terkait perencanaan hal tersebut, mengingat, Jalan tersebut merupakan wilayahnya.
"Karenanya proses dari usul ke DKI 1 pasti panjang, lurah dulu, camat, dulu, walikota, sesuai prosedur gitu, nggak mungkin sehari dua hari urus itu, ini tiba tiba langsung saja di sahkan, sampai saat ini sepatah dua patah kata ke warga tidak ada, tau tau terpasang saja nama jalan," ucapnya.
Kamal merasa warganya juga keberatan terkait susahnya diresmikan pergantian nama Jalan tersebut.
Sebabnya tentu bukan karena konteks nama Jalan yang diganti, melainkan dampak ke pengurusan berkas data diri warganya.
"KTP berubah, SIM berubah, KK berubah, KTP berubah, STNK berubah, BPKB berubah, itu pasti berubah dan butuh waktu dan biaya tentunya mengurus hal itu," tutur Kamal.
Kamal juga mengungkapkan, warganya kerap menanyakan hal tersebut kepadanya, namun ia belum bisa menjawab terkait hal itu, karena dirinya pun tidak mengetahui akan pergantian nama Jalan tersebut yang tanpa sepengetahuannya juga warganya sudah diresmikan secara tiba-tiba.
"Jalan budaya ini kan ada dua kelurahan, Cililitan sama Batu Ampar, Batu ampar itu sudah mengajukan keberatan sudah ditanda tangan juga sama seluruh warga, kalau Cililitan masih mengumpulkan tanda tangan terkait keberatan hal tersebut," ucapnya.
Di akhir pernyataannya, lelaki yang ditemui sedang mengenakan kacamata tersebut hal ini bisa dicari solusinya, dan pemerintah terlebih dahulu bisa mendengar kemauan warga wilayah tersebut.
"Berharap ya pemerintah bisa melihat ke ranah itu, karena kita tidak keberatan dengan istilah nama, akan tetapi dibantu kejelasan dan keringanan pengurusan agar tidak mengeluarkan uang dan waktu untuk kepengurusan," tutupnya.