WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bagi warga sekitar yang tinggal di area pemakaman TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, sosok Ustaz Oji bukanlah sosok asing.
Pria berusia 50an ini merupakan seorang pendoa di TPU Semper.
Gayanya yang khas, dengan kopiah di kepala, memakai kacamata serta mengenakan pakaian muslim, Ustaz Oji telah mengabdikan dirinya sebagai pendoa di TPU Semper selama satu dekade lebih.
Hari-harinya memang selalu berjaga di makam sejak pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB, menantikan penguburan atau ada yang berziarah.
"Pekerjaan saya memang mendoakan. Itupun kalau diminta. Kalau ada keluarga yang minta almarhum didoakan, maka saya akan doakan. Jika tidak, saya tidak akan selonong-selonong (masuk dengan tiba-tiba) saja," ujar pria yang kerap pula dipanggil dengan Ustaz Ompong ini saat ditemui Warta Kota, Kamis (20/1/2022).
Pria paruh baya ini menuturkan, dirinya biasanya mendoakan satu atau dua almarhum/makam per hari.
Namun, ada pula hari dimana dirinya tidak diminta sama sekali.
Baca juga: Terkait Dugaan Korupsi Pembebasan Lahan di Cipayung, Kejati Geledah Kantor Dinas Pertamanan
Baca juga: Sudirman Sebut Filosofi Sepak Bola Angelo Alessio Terlalu Tinggi Buat Pemain Persija
Baca juga: Klinik Pajak Vokasi UI Gandeng 3 Kantor Konsultan Pajak Berikan Konsultasi Gratis
"Kalau untuk ziarah biasanya saya yang minta. 'Apa boleh saya mendoakan almarhum?', kalau dibolehin saya doakan. Kan mereka tidak tahu saya pendoa. Namun, untuk pemakaman, biasanya ada juga keluarga yang mencari ustaz, atau pendoa. Dan itu pasti saya nanti yang dicari. Karena tidak semua keluarga membawa ustaz ke pemakaman," ujarnya.
Sebagai pendoa, Ustaz Oji pun bekerja dengan iklas.
Ia bahkan tersinggung jika ditanya upah atau bayaran untuk sebuah doa.
Baca juga: Allianz Life Gelar ASN dan Bancassurance Kick Off 2022, Optimis Lanjutkan Pencapaian Tahun 2021
Baca juga: Petik Spion Lalu Kabur, Komplotan Maling Spion Mobil di Kompleks Deplu Beraksi Secepat Kilat
Baginya, berdoa secara iklas adalah satu cara untuk membantu keluarga dan almarhum.
"Bagi saya menjadi pendoa adalah panggilan hati. Dimulai saat saya kerap membaca Alquran, dan banyak membaca doa untuk keluarga, khususnya arwah, jadi apa salahnya jika doa saya ini saya arahkan disini," ujarnya.
Sebagai pendoa, dirinya pun belajar banyak tentang keikhlasan.
Baca juga: Omicron Hampir 1000 Kasus di DKI, Wagub Ariza Minta Warga Jangan Anggap Enteng
Baca juga: Raja Sapta Oktohari Tepis Pernyataan LQ Indonesia Lawfirm di Akun Media Sosial
Meski tak bisa dijadikan sebagai sumber ekonomi, namun baginya rejeki selalu ada untuknya dalam berbagai bentuk.
Ustaz Oji sendiri berkomitmen untuk selalu menjadi pendoa di TPU Semper hingga kelak dirinya dipanggil Yang Maha Kuasa. (m21)