Berita Cianjur

Dugaan Aliran Sesat di Cianjur Disebarkan Pria Berusia 50 Tahun dan Jarang Berpakaian, Ini Ajarannya

Editor: Dodi Hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dugaan Aliran Sesat di Cianjur Disebarkan Pria Berusia 50 Tahun dan Jarang Berpakaian, Ini Ajarannya.

WARTAKOTALIVE.COM, CIANJUR - Dugaan aliran sesat di Kabupaten Cianjur, disebarkan pria berusia 50 tahun dan jarang berpakaian. Ini ajarannya.

Baru-baru ini Kabupaten Cianjur dihebohkan oleh dugaan aliran sesat. Disebutkan aliran sesat, karena jarannya menyimpang dari ketentuan ajaran Islam.

Ajaran sesat tersebut telah menyebar di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

Namun, jumlahnya masih sedikit lantaran penganutnya masih kerabat dekat dari penyebar aliran sesat tersebut.

Siapakah penyebaran aliran sesat itu?

Penyebaranya seorang pria berinisial DJ (50), warga Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengaku khilaf tak melakukan kewajiban salat lima waktu dan salat Jumat.

DJ mengajarkan malas melakukan kewajiban puasa saat bulan Ramadan.

Hal itu diketahui saat Majelis Ulama Indonesia Desa Bojong melakukan pembinaan dan pencegahan kepada sembilan warga yang diduga menyimpang.

Pembinaan dilakukan oleh tim yang sudah terbentuk di Aula Desa Bojong, Jumat (21/5/2021). Pengarahan kepada mereka yang sudah terpapar ajaran sesat itu dilakukan selama satu jam.

Selain itu, mereka juga kembali ke ajaran Islam yang benar dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Polisi mengamankan A (52), pimpinan kelompok aliran Hakekok di Mapolres Pandeglang, Jumat (12/3/2021). A dan belasan pengikutnya diduga menjalankan aliran sesat, di antaranya ritual mandi bareng di tempat terbuka di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten. Polisi mengamankan keris, kemenanya hingga alat kontrasepsi di rumah A. (Tribunbanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan)

Beberapa warga yang telah kembali ke ajaran Islam yang baik dan benar enggan untuk diwawancara.

Sekretaris MUI H Insan Budiman membenarkan bahwa mereka pada dasarnya hafal masalah keagamaan.

"Mereka menyadari kekhilafan. Aapun lebih jauh setelah kami konfirmasi dan kami tanyakan ternyata mereka mengaku tak bisa melaksanakan salat hanya malas dan jenuh," kata Insan.

Insan mengatakan, mengenai kegiatan di hutan, mereka mengaku hanya melakukan refreshing dan tak melakukan ritual apa pun.

Ini fakta-fakta aliran sesat di Cianjur 

1. Tidak Wajib Salat dan Puasa

Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko, mengatakan ia telah mendapat keterangan bahwa beberapa warga sudah ikut pengaruh DJ.

Dalam investigasi selama tiga hari, kepala desa mendapat fakta bahwa DJ dan sembilan warga yang sudah ikut di dalamnya tidak mewajibkan salat dan puasa.

Bahkan salat cukup niat saja.

2. Sering Tidak Berpakaian

Penganut aliran ini mengecat rambut mereka dengan warna merah dan jarang berpakaian.

"Semua rambutnya dicat merah dan mereka sering tidak berpakaian hanya memakai celana saja," ujar Kades ditemui di ruangannya, Kamis (20/5/2021).

Kepala desa juga menyebut hasil penelusuran di media sosial, akun media sosial mereka namanya aneh-aneh seperti raja Dajal dan iblis.

3. Terungkap dari Warga yang Resah

Kepala desa menjelaskan kronologi awal ia mendapat informasi hari Senin dari warga yang melaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babisa Desa.

Warga melapor karena resah melihat beberapa warganya yang biasa rajin ke masjid saat puasa malah tidak berpuasa juga tak melakukan salat.

"Senin itu juga saya langsung investigasi ke lapangan, saya mengobrol dengan orang yang dimaksud," ujar kepala desa.

Ia mengatakan, tak hanya sekali datang ke rumah yang dimaksud namun sampai tiga kali berkunjung.

"Hari Selasa sudah diadakan evaluasi di desa, kami rencanakan investigasi tambahan dan mengundang MUI dan ulama bermusyawarah," katanya.

4. Salat Cukup Niat

Kepala desa menduga ada penyimpangan, berangkat dari dugaan tersebut rencananya Jumat (21/5/2021) besok yang bersangkutan akan dipanggil oleh MUI untuk lebih mendalami sejauh mana aliran ini.

"Kami tak bisa memvonis sesat atau tidaknya aliran ini, yang bersangkutan akan dipanggil oleh pihak desa apakah itu betul indikasi sesat, kami juga akan menempuh langsung tahapan pembinaan dan diberi pencerahan," katanya.

Kepala desa mengatakan, musyawarah akan dilakukan oleh tim yang terdiri dari empat orang.

Kepala desa menyebut ada masyarakat yang ikut sekitar tujuh orang warga sekitar namun mereka sudah di-Islamkan lagi dengan mengucap syahadat.

"Ciri-ciri eksklusif mereka memiliki rambut merah, yang ikut baru kerabat dekat," katanya.

Kepala desa menyebut DJ selalu bilang jika salat cukup niat gerakan hanya olahraga, lalu salat Jumat cukup diam di tempat yang sepi bersemedi.

DJ mengaku mendapat ilmu aliran tersebut dari seorang berinisial R di Kecamatan Sukaluyu.

Berita ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Begini Pengakuan Warga Cianjur yang Diduga Menyimpang dan Ikut Aliran Sesat  Penulis: Ferri Amiril Mukminin

Berita Terkini