Coca-Cola akan memangkas 2.200 pekerjaan di seluruh dunia di tengah tantangan Covid-19
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Coca-Cola PHK 2.200 pekerjaan di seluruh dunia, termasuk 1.200 di Amerika Serikat (AS).
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dilakukan manajemen Coca-Cola pengaruh pandemi Virus Corona atau Covid-19 terhadap bisnis mereka.
Coca-Cola sangat terpukul karena penutupan tempat ramah minuman ringan yang sedang berlangsung seperti bioskop, bar, dan stadion.
Demikian informasi diperoleh Warta Kota dari The Straitstime pagi ini.
Pengurangan, sebesar 2,5 persen dari total tenaga kerja perusahaan, melibatkan kombinasi pembelian sukarela dan PHK, kata seorang juru bicara pada Kamis (17 Desember) melalui email.
Coke memiliki sekitar 86.200 karyawan pada awal tahun, termasuk 10.400 di AS.
"Kami sedang dalam proses membangun struktur organisasi yang akan menangani" kebutuhan dan perilaku pelanggan, "kata perusahaan itu. "Pandemi bukanlah penyebab perubahan ini, tetapi telah menjadi katalis bagi perusahaan untuk bergerak lebih cepat."
Langkah terbaru dilakukan setelah perusahaan menawarkan paket keberangkatan awal kepada hampir 40 persen tenaga kerjanya di Amerika Utara pada bulan Agustus.
Dikatakan kemudian bahwa pemotongan tidak disengaja akan mengikuti.
Seperti pembuat minuman manis lainnya, Coke sedang menavigasi perubahan selera konsumen, karena produk seperti seltzer rasa semakin populer, bersama dengan penutupan tempat-tempat umum yang diperpanjang yang menyumbang sebagian besar penjualannya.
Perombakan tenaga kerja akan mengakibatkan biaya sebesar US $ 350 juta hingga US $ 550 juta, kata perusahaan. Coke mengatakan bahwa penghematan tahunan akan sama jumlahnya.
Saham perusahaan naik kurang dari 1 persen di perdagangan New York pada Kamis. Saham telah turun 3,8 persen tahun ini, mengikuti pasar yang lebih luas.
The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan rencana pengurangan pekerjaan Coke.