Pemain asal Sorong, Papua, itu sukses menyita perhatian Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Braif kerap mengisi skuad utama Garuda Nusantara.
Pemain berusia 17 tahun itu pun telah membukukan dua gol bersama Timnas U-19.
Gol pertamanya dicetak saat melawan Arab Saudi pada 11 September lalu dan gol kedua saat melawan NK Dugopolje pada Kamis (8/10/2020).
Braif mengatakan bahwa ada peran penting sang ayah dalam karier sepak bolanya.
Tanpa sang ayah yang memerkenalkan sepak bola kepadanya, Braif tak akan menjadi pemain profesional.
Sejak kecil, dia sudah diarahkan untuk menggeluti permainan si kulit bundar.
"Ayah saya sangat berperan penting. Beliau selalu antar saya berlatih sepak bola dan memberi nasehat agar bisa menjadi pesepak bola yang baik,” ujar Braif dikutip dari persija.id.
Pilihannya menekuni sepak bola pun tak bertepuk sebelah tangan.
Braif sepertinya menemukan jalannya untuk menjadi pesepak bola andal.
Pertama ia mengikuti turnamen Piala Menpora 2017 di Bali mewakili Papua Barat.
Saat itu, bakatnya dilihat oleh Aples Tecuari dan direkomendasikan masuk ke Garuda Select 2018.
“Setelah itu, saya bersyukur bersama 23 pemain lainnya terpilih masuk tim Garuda Select 2018 yang berlatih selama enam bulan di Inggris. Setelah itu, saya bisa masuk ke Persija dan terpilih masuk ke Timnas U-19 di ajang Piala AFF U-19 di Vietnam,” ujar Braif.
Lebih lanjut Braif tak menyangka kariernya pada usia muda berjalan sesuai ekspektasinya dan dipanggil Timnas Indonesia.
Kini, dia tak ingin membuang kesempatan menembus skuad utama Garuda Nusantara dan bermain di Piala Dunia U-20.
“Saya ingin masuk skuat dan meraih prestasi di ajang Piala AFC U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021. Selain itu, saya ingin menjadi pesepak bola yang sukses, bisa berkarier di kompetisi Eropa, dan mengantarkan Timnas Indonesia meraih prestasi," tutupnya.