Virus Corona

8 Positif, Semua Polisi yang Kawal Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja Bakal Dites Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi bersitegang dengan para demonstran di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berakhir ricuh.

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bakal menggelar rapid test Covid-19 kepada seluruh anggotanya yang sempat bertugas mengawal rangkaian aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pemeriksaan dilakukan tanpa terkecuali kepada seluruh personel Polri.

“Kita periksa semua tanpa terkecuali,” kata Sambodo kepada wartawan, Senin (19/10/2020).

Baca juga: BREAKING NEWS: Napi yang Kabur dari Lapas Tangerang Tewas Gantung Diri di Hutan Jasinga Bogor

Menurut Sambodo, pemeriksaan ini menyusul adanya 8 personel pengamanan dari Polri di Kabupaten Bekasi yang positif Covid-19.

Atas dasar itu, pihaknya meminta seluruh personel pengamanan untuk diperiksa kesehatannya.

“Kami juga bekali semua anggota dengan kebutuhan protokol kesehatan,” ujarnya.

Baca juga: UU Cipta Kerja Bakal Hasilkan Turunan 35 PP dan 5 Perpres, Buruh Diberi Kesempatan Kasih Masukan

Sebelumnya, delapan personel polisi di Polres Kabupaten Bekasi dinyatakan positif Covid-19.

Kedelapan anggota itu dinyatakan positif setelah menjalani tes swab massal bersama personel lainnya.

Ada dugaan seluruhnya terpapar saat mengawal unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 17 Oktober 2020: Tambah 4.301 Lagi, Pasien Positif Tembus 357.762

Hingga saat ini, Polri juga masih melacak interaksi kedelapan personel itu untuk mencegah penularan lebih meluas.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 18 Oktober 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 94.327 (26.1%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 48.932 (13.5%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 30.254 (8.4%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 29.079 (8.0%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 17.483 (4.8%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 11.944 (3.3%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 11.885 (3.3%)

RIAU

Jumlah Kasus: 11.642 (3.2%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 11.439 (3.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 10.963 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 10.771 (3.0%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 8.239 (2.3%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 7.723 (2.1%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 7.143 (2.0%)

ACEH

Jumlah Kasus: 6.551 (1.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 4.985 (1.4%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 4.249 (1.2%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 4.081 (1.1%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 3.704 (1.0%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 3.626 (1.0%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 3.561 (1.0%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 3.325 (0.9%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 2.967 (0.8%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 2.836 (0.8%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 2.120 (0.6%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 1.428 (0.4%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 1.298 (0.4%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 982 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 952 (0.3%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 877 (0.2%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 714 (0.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 685 (0.2%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 587 (0.2%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 515 (0.1%). (Igman Ibrahim)

Berita Terkini