WARTAKOTALIVE.COM, ITALIA - Penyerang andalan Lazio, Ciro Immobile, mengatakan dia menyadari 'mimpi pribadinya' ketika berhasil meraih gelar Capocannoniere pada 2019-2020.
Pemain berusia 30 tahun ini mencetak 36 gol di Serie A musim lalu.
Selain itu, Immobile membantu Lazio mencapai posisi keempat dan lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 13 tahun.
"Sepatu Emas adalah target saya, impian pribadi. Saya sangat dekat dengannya beberapa tahun lalu, tetapi karena cedera saya kehilangan kesempatan,” katanya kepada Radio Esercito.
Namun, ambisinya meraih Sepatu Emas hamper gagal saat pandemi virus corona melanda dunia.
Berkat kerja keras dan bantuan tim, akhirnya Immobile mampu menghadapi rintangan berat tersebut.
"Tahun ini, Covid-19 mencoba menghentikan saya, tetapi saya tahu bahwa rekan satu tim saya akan membantu saya dalam segala hal, dan rintangan itu teratasi," imbuhnya.
Immobile mengungkapkan bahwa dia menjalani 'momen terbaik dalam kariernya’ dan bangga menjadi bagian dari Timnas Italia.
“Itu adalah kepuasan terbesar dalam karier pribadi saya, tetapi secara kolektif saya memiliki banyak hal. Kami menang banyak dengan Lazio dan melakukannya dengan sangat baik bersama tim nasional. Ini adalah momen terbaik dalam karier saya,” tuturnya.
Menurut, timnas adalah impian semua orang, tetapi tak banyak pesepak bola yang bisa masuk tim pilihan tersebut.
“Sungguh kesenangan yang luar biasa, memakai warna-warni bangsa Anda sendiri adalah sebuah kebanggaan,” lanjutnya.
Targetnya adalah untuk mencapai skuad Euro 2020 dalam kondisi 'prima' dan berharap dapat menghibur para penggemar Aquile di sepanjang jalan.
“Tujuan saya dengan seragam Azzurri adalah untuk mendapatkan performa terbaiknya untuk bermain di Kejuaraan Eropa. Dengan Lazio kami akan bermain di Liga Champions dan kami ingin kembali menghibur fans kami seperti yang kami lakukan sebelum lockdown," kata Immobile.
Immobile pun mengaku beruntung pernah bekerja sama dengan sosok pelatih seperti Juergen Klopp.
Usai kehilangan Robert Lewandowski yang memilih untuk pergi ke Bayern Muenchen, juru taktik asal Jerman tersebut, yang kala itu masih melatih Borussia Dortmund, memutuskan untuk merekrut Immobile.
Klopp mendatangkan Immobile yang berstatus sebagai pencetak gol terbanyak Serie A musim 2013-2014 dengan 22 gol.
Meski berstatus sebagai top scorer pada musim sebelumnya, Immobile tak mampu berbicara banyak pada musim 2014-2015 bareng Dortmund.
Dia hanya mampu mencetak 10 gol dalam 34 pertandingan di berbagai ajang bersama Dortmund sebelum menuju ke Sevilla pada musim berikutnya.
Saat mengenang momen di Dortmund, Immobile mengaku kecewa karena segalanya tak berjalan sesuai dengan keinginannya.
"Saya pikir saya pindah ke Dortmund pada waktu yang tidak tepat. Bersama Klopp, Dortmund menjadi juara pada 2011 dan 2012, kemudian menempati posisi kedua dua kali," ujarnya.
"Paruh musim pertama saya bersama Dortmund, kami berada di urutan kedua dari bawah di Bundesliga. Saya tak berpikir Klopp tidak melihat kualitas dalam diri saya. Namun, dalam fase sulit itu, Klopp lebih memercayai pemain yang sudah dia kenal dan bisa diandalkan," tutur Immobile.
Immobile tidak menyesali waktunya di Dortmund karena dilatih oleh sosok hebat seperti Klopp. "Klopp meninggalkan sesuatu untuk saya. Saya tidak mungkin melupakan seseorang seperti dia," tandasnya.