PSBB Jakarta

Terminal Pulo Gebang Tetap Berlakukan SIKM Hingga Status Bencana Dicabut

Penulis: Rangga Baskoro
Editor: Murtopo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terminal Terpadu Pulo Gebang masih sepi kedatangan dan keberangkatan saat arus balik Lebaran 2020, Cakung, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020).

Laporan wartawan wartakotalive.tribunnews.com, Rangga Baskoro

WARTAKOTALIVE.COM, Cakung -- Terminal Terpadu Pulo Gebang telah diizinkan untuk beroperasi selama 24 jam terhitung sejak hari ini, Senin (8/6/2020).

Sebelumnya, terminal hanya boleh beroperasi dari pukul 6 pagi hingga 6 malam.

Meski begitu, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta masih memberlakukan surat izin keluar masuk (SIKM) bagi penumpang yang hendak keluar maupun masuk Terminal Terpadu Pulo Gebang.

"Sekarang operasional sudah normal, tapi untuk penumpang tetap harus punya SIKM," kata Kepala Terminal Terpadu Pulo Gebang Bernard Pasaribu saat dikonfirmasi, Senin (8/6/2020).

Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang Masih Tunggu Instruksi Penerapan New Normal

Penerapan SIKM sebagai syarat penumpang ini mengacu pada Pergub DKI Jakarta Nomor 47 tahun 2020 yang sudah berlaku sebelumnya.

Kasatpel Operasional dan Kemitraan Terminal Pulo Gebang, Afif Muhroji menuturkan SIKM berlaku karena status bencana belum dicabut.

SIKM Kota Tangsel Diburu Pekerja, Baru 20 Persen yang Diterbitkan

"SIKM masih diberlakukan sebelum status bencana non alam Covid-19 dicabut," ujar Afif.

Protokol pencegahan penularan Covid-19 yakni wajib mengenakan masker dan pembatasan jumlah penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas kursi juga masih diberlakukan.

Walau PSBB Jakarta Berakhir, Keluar-Masuk Jakarta Harus Miliki SIKM, Berikut Penjelasannya

Namun perusahaan otobus (PO) AKAP yang melayani keberangkatan penumpang tak lagi dibatasi seperti saat larangan mudik berlaku.

"Semua PO AKAP bisa beroperasi, tapi tetap memberlakukan protokol kesehatan dan wahid SIKM," tuturnya. (abs)

Berita Terkini