Asisten rumah tangga (ART) berinisial RS (22) membunuh bayi yang baru saja dilahirkan dengan dililit kain dan membuangnya karena dihamili sang kekasih.
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengatakan, pelaku melakukan aksi di kamar mandi rumah majikannya di daerah Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Ketika itu tersangka beraksi didasari rasa malu dari hubungan yang terjadi antara RS dengan sang kekasih saat masih bekerja di Kalimantan Timur.
"ART itu dulu pada keterangan dia pada saat kerja di Kalimantan dia dihamili pacarnya," kata Mustakim, Selasa (11/2/2020).
Menurut Mustakim, kekasihnya menolak untuk bertanggung jawab lalu meninggalkan tersangka saat dinyatakan positif hamil.
• BREAKING NEWS: Diduga Jatuh dari Apartemen, Anak Karen Pooroe Meninggal Dunia
• Viral Video Mesum di Pasuruan Ternyata Dibuat Suami yang Jual Istrinya Dipakai Rame-rame
• Amien Rais Tak Hadir Saat Zulkifli Hasan Buka Kongres PAN, Pengaruh Amien Rais Sudah Berkurang?
• Trending Topik di Twitter Pagi Ini Tagar SegeraTangkapAdeArmando, FPI Tersinggung Dikatain Ini
Sementara ketika RS pindah bekerja sebagai ART di tempatnya sekarang, ia tidak menyebutkan pada majikan dan rekannya sesama ART lain bahwa ia sedang hamil.
"Dia nggak terus terang. Jadi badannya kecil, cuma dia enggak mau terus terang kalau dia itu hamil, mungkin malu," tutur Mustakim.
Ibu Bunuh Bayinya yang Baru Dilahirkan, Dimasukkan Mesin Cuci
Kesal karena tidak diakui sang kekasih, ST (36) seorang pembantu rumah tangga (PRT) di Jalan Telaga, Kelurahan 30 Ilir, Ilir Barat (IB) I, Palembang, Sumatera Selatan tega bunuh anak kandungnya sendiri.
Mirisnya, bayi yang baru saja dilahirkan dibunuh dengan kejam dengan cara dililitkan plastik dan dimasukkan ke dalam mesin cuci.
Dikutip dari Kompas TV, Kapolresta Palembang, Kombes Didi Hayamansyah menyebutkan motif aksi kejam warga Desa Jati Mulya, Kecamatan Belitang, Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan itu masih didalami pihaknya saat ini.
• Bingung Sembunyikan Hasil Hubungan Gelap, Si Ibu Masukan Bayinya di Mesin Cuci Hingga Tewas
Pelaku katanya hanya mengaku khilaf hingga tega bunuh anak kandung dengan cara dililit plastik kemudian dimasukan dalam mesin cuci.
"Aksi tindak pidana kekerasan di mana korbannya adalah anak kandungnya sendiri, pelakunya adalah ibu kandungnya yang kita temukan korbannya di dalam mesin cuci. Adapun motifnya yang sampai saat ini masih kita dalami, karena dari pelaku masih mengatakan bahwa pada saat itu dia khilaf," ungkap Kombes Didi Hayamansyah pada Selasa (5/11/2019).
Kesal Terhadap Pacar
Sementara itu, akun @warung_jurnalis; mengungkapkan alasan ST tega membunuh buah hatinya dengan cara dililit plastik kemudian dimasukan dalam mesin cuci.
Dalam wawancara singkat di teras Polresta Palembang, ST mengaku kesal dengan sang pacar lantaran tidak mengakui bayi yang baru sehari dilahirkannya itu tidak diakui sebagai anaknya.
Dalam postingan tersebut, ST diketahui merupakan PRT yang bekerja di rumah tinggal Azhar, yakni putra kandung mantan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Ishal Mekhi.
"Pelaku ST (36) nekad membunuh bayinya akibat kesal dengan sang kekasih yang tidak mau mengakui atau bertanggung jawab. ST merupakan Asisten Rumah Tangga yg bekerja di lokasi kejadian yang merupakan rumah milik Azhar, putra dari Ishal Mekhi, Wakil Gubernur Sumsel yang saat ini menjabat," tulis @warung_jurnalis.
• Biaya Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Ardi dan Ardan Mencapai Alokasi Dana di Atas Rp 1 Miliar
Dalam kronolosig yang turut diunggah, ST diketahui melahirkan bayinya pada senin (04/11/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.
Usai melahirkan seorang diri, ST segera memasukkan bayinya ke dalam mesin cuci.
Rekan kerja ST yang berada di lokasi terkejut karena mendengar suara tangisan bayi.
Terlebih, ketika mendapati seorang bayi laki-laki yang terlihat terbungkus kantong plastik hitam dan handuk terlihat berada di dalam mesin cuci.
Sang jabang bayi kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Palembang.
Namun nyawa sang bayi tidak tertolong setelah mendapatkan perawatan di NICU.
Sementara dalam video, ST hanya terduduk lemas sembari tertunduk di teras Mapolresta Palembang.
Terlihat beberapa orang wartawan mendekatinya untuk mencoba mengetahui lebih jauh, khususnya motifnya hingga tega membunuh buah hatinya sendiri.
"Kesal (terhadap kekasih), tidak mau mengakui bayinya," kata ST di Mapolresta Palembang, Selasa (5/11/2019). (dwi)
(jhs/dwi)
Caption:
Foto rekonstruksi kasus aborsi di daerah Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. (Ist)