Ini Cara PSK Open BO Tipu Pria Hidung Belang Pakai Aplikasi Kencan MiChat, Awal Minta DP Rp 100 Ribu

Editor: PanjiBaskhara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Prostitusi online - Rupanya, terdapat beberapa cara para pekerja seks komersial atau PSK online menipu pria hidung belang.

Rupanya, terdapat beberapa cara para pekerja seks komersial atau PSK online menipu pria hidung belang.

Salah satunya, PSK online pakai aplikasi kencan MiChat sebagai alat PSK open BO tipu pria hidung belang.

Diketahui cara PSK open BO tipu pria hidung belang, berawal PSK open BO MiChat minta transfer DP Rp 100 ribu.

Berikut ini, cara wanita open BO tipu pria di MiChat tersebut.

TERUNGKAP Penyebab Pria Rela Bayar Mahal PSK, Ini Sosok Wanita yang Diinginkan Pria Pada Umumnya

PENGAKUAN Wanita Berkarir Layani 10 Ribu Pria Selama 12 Tahun, Terungkap Penyebab Pria Sering Jajan

PENYEBAB Pria Sering Jajan di Luar Rumah Diungkap Seorang PSK Layani 10 Ribu Pria Selama 12 Tahun

Penipuan melalui media sosial seperti aplikasi kencan dengan modus PSK online terulang lagi.

Salah satunya aplikasi kencan yang sedang booming di Lampung adalah MiChat.

Omi bukan nama sebenarnya mengaku pernah tertipu kasus kencan esek-esek melalui aplikasi MiChat ini.

Awalnya Omi mencari sasaran wanita penjaja melalui menu "lihat sekitar" yang ada di MiChat.

Remaja Yatim Piatu Tewas Akibat Dipatuk Ular Kobra di Depok

Masih Terlihat Cantik Via Vallen Ngaku Naik Berat Badan 4 Kg, Bandingkan Mukanya Saat Masih Langsing

Anak Dipaksa Layani Ayahnya Berhubungan Badan 10 Tahun, Si Ibu Dukung dan Sediakan Alat Kontrasepsi

"Tidak semua memang pengguna aplikasi ini PSK online, tetapi gampang saja melihat mana yang 'bisa' dan tidak. biasanya dari statusnya, seperti open BO (booking order), atau BO, atau status lain yang mengarah ke urusan seks," katanya.

Jika sudah menemukan sasaran, biasanya tidak hanya satu bisa banyak perempuan yang diajak ngobrol.

"Lihat saja dari 'Sekitar' yang ada di MiChat. Tinggal Chat saja, kita bisa langsung negosiasi harga, biasanya mereka sudah menyiapkan tempat juga," ujarnya.

Omi kini berhati-hati sekali dengan aplikasi ini.

Aplikasi MiChat (Tangkapan layar Google Play)

Ia tidak ingin transfer DP atau uang muka terlebih dahulu.

Pasalnya, ia pernah tertipu mengirim sejumlah uang, namun wanita sasarannya tidak bisa dihubungi.

"Pernah tertipu awal-awal menggunakan aplikasi ini dulu, waktu itu saya ajak ngobrol di MiChat, setelah lama chating.

Dia minta transfer dulu untuk DP (uang muka), dia minta Rp 450 ribu tetapi DP Rp 100 ribu, ditransfer melalui rekening," katanya.

Namun, setelah DP dikirim, Omi justru diblokir.

"Setelah ditransfer tidak bisa dihubungi lagi, diblokir. Ya sudah lah jadi pengalaman saja," kenangnya.

Kasus di Garut

 Satreskrim Polres Garut membongkar kasus prostitusi online.

Para tersangka pekerja seks komersial (PSK) melalui aplikasi pesan online.

Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna didampingi Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mapaseng mengatakan, pihaknya menemukan indikasi jual beli atau transaksi online.

Para tersangka yang menjadi muncikari menawarkan PSK melalui aplikasi MiChat.

"Setelah bertransaksi, lelaki yang memesan diminta untuk datang ke Hotel Candra Kirana di Cipanas"

"Di sana muncikari sudah menyediakan wanitanya," ujar AKBP Budi Satria Wigunadi Mapolres Garut, Sabtu (25/5/2019).

Pihaknya pun menggerebek prostitusi tersebut pada Jumat (24/5/2019) malam.

Ada lima pria hidung belang dan tujuh PSK yang dibawa ke Mapolres Garut.

Dua orang dijadikan tersangka yakni TA dan SA. Perannya masing-masing sebagai muncikari dan kurir.

Keduanya merupakan warga Kota Bandung sedangkan para korban atau PSK berasal dari Bandung dan satu orang dari Garut.

"Lelaki yang pesannya juga berasal dari Bandung. Alasan mereka katanya sedang liburan ke Garut," katanya.

Pengakuan para korban dan muncikari, aksi prostitusi yang dijalankan di bulan Ramadan karena terdorong kebutuhan.

Para tersangka dan korban sudah beberapa hari tinggal di hotel tersebut.

"Kalau operasionalnya sudah lebih dari satu tahun. Mereka menawarkan melalui jejaringnya di MiChat," ucapnya.

Sekali kencan, tarif yang ditawarkan berkisar dari Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.

Menurut AKBP Budi Satria Wiguna, ada dua korban yang masih di bawah umur.

"Ada tiga pasal yang dikenakan. Pasal 296 junto pasal 506 untuk muncikarinya dan UU perlindungan anak karena ada dua orang yang dibawah umur"

"Serta UU ITE pasal 45 junto 28 dengan ancaman kurungan maksimal 15 tahun penjara," katanya.

PSK Online di Metro

Polisi membongkar kasus prostitusi online via WhatsApp di Metro, Lampung pada pertengahan Juni 2019 silam.

Reporter Tribunlampung.co.id yang kemudian melakukan liputan mendalam terkait pekerja seks komersial atau PSK online di kota tersebut menemukan fakta lain.

Hal itu termasuk cara pekerja seks komersil atau PSK online menggaet pelanggan.

Selama empat hari pada 15-18 Juli 2019, reporter Tribunlampung.co.id menemukan bahwa aplikasi MiChat menjadi alat untuk transaksi esek-esek tersebut.

MiChat merupakan aplikasi pesan gratis berbasis lokasi, yang bisa membantu pengguna untuk menemukan teman-teman baru dan orang-orang di sekitar.

Pada umumnya, penggunaan MiChat bertujuan positif.

Tapi, ada beberapa pengguna yang memanfaatkan aplikasi ini untuk kepentingan negatif, antara lain praktik prostitusi online.

Hal itu satu di antaranya diungkapkan seorang pria bernama JT.

Ia mengaku, aplikasi MiChat merupakan cara komunikasi paling mudah dan aman dengan PSK dalam prostitusi online, termasuk di Metro, Lampung.

Menurutnya, fitur dalam aplikasi MiChat membuat ia mampu mengetahui lokasi lawan bicara.

Sehingga, ia bisa langsung terhubung dengan pengguna lainnya yang berada dalam satu wilayah.

Untuk mengetahui pengguna MiChat yang menjajakan diri, JT mengatakan, hal tersebut cukup mudah.

Biasanya, lanjut JT, ada kode dalam profil status pengguna.

Kode tersebut seperti BO, ST, LT, dan sebagainya.

"Kalau untuk harga variatif. Tapi, harga bersahabatlah, dan masih bisa nego juga."

"Tergantung komunikasi kita gimana. Bisa minta kirimin foto dulu, karena ada beberapa yang pake profilnya beda."

"Biar gak jebakan batman. Intinya sih mudah, karena kalau enggak cocok, tinggal ganti yang lain," urainya.

Reporter Tribunlampung.co.id kemudian mencoba menggunakan aplikasi MiChat untuk mengetahui keberadaan PSK dalam prostitusi online di Metro, Lampung.

Hal yang dikatakan JT ternyata benar adanya.

Di Indekos

Setelah mencoba mengajak berkomunikasi dengan PSK dalam prostitusi online lewat aplikasi MiChat, reporter Tribunlampung.co.id menemukan sejumlah fakta.

Seorang PSK online mengaku mematok tarif sebesar Rp 400 ribu untuk sekali kencan.

Namun, tarif tersebut masih bisa turun.

"Bisa (turun tarif), Rp 350 ribu," katanya.

Adapun, lokasi pertemuan di indekos.

"Tempat di kos aku," ujarnya.

Selain indekos, ada juga PSK yang hanya bersedia melayani tamunya di hotel.

Adapun, tarif yang ditawarkan rata-rata berkisar Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu untuk sekali kencan.

Sementara untuk layanan lebih lama, mulai dari harga Rp 800 ribu hingga jutaan rupiah.

Hasil penelusuran reporter Tribunlampung.co.id, setidaknya ada 11 akun yang menawarkan jasa transaksi esek-esek yang terang-terangan di aplikasi MiChat di sekitar Taman Merdeka, Metro, Lampung.

Layani 7 Orang Sehari

Seorang PSK yang menggunakan aplikasi MiChat mengatakan, ia rata-rata melayani tiga orang sampai lima orang per hari.

"Paling banyak tuh pernah tujuh orang sehari. Cuma kalau sudah dapat lima, biasanya pelanggan yang lain aku cancel aja," katanya.

"Karena lumayan capek. Kalau harga sih minimal Rp 300 ribu untuk sekali yah, tapi lihat orang juga sih, kalau lebih dewasa Rp 400 ribu," paparnya.

Wanita tersebut mengaku memilih melayani tamunya di indekos.

Karena menurutnya, indekos jauh lebih aman dan hemat ketimbang hotel.

Para pelanggannya tidak lagi dibebankan harus membayar sewa tempat seperti hotel.

Namun demikian, rumah indekos nyaman bukan berarti.

Karena, dirinya pernah diangkut Satpol PP saat razia.

"Tapi tetap amanlah. Karena cuma didata saja. Habis itu pulang. Waktu itu pas lagi sama pelanggan juga, cuma ya gitu aja," imbuhnya.

Saat ditanya mengenai para pria hidung belang yang pernah memakai jasanya, ia tidak pernah mengusik pekerjaan atau latar belakang mereka.

Namun, ia menjelaskan, pelanggannya terdiri dari seluruh kalangan.

Hal itu mulai dari remaja, pelajar atau mahasiswa, hingga orang dewasa alias om-om.

Selama ini, ia hanya mau bertransaksi di rumah indekos yang ia siapkan.

Tapi, ada pengecualian khusus untuk pelanggan tetap.

"Enggak pernah tanya-tanya sih, yang penting saya ramah. Ada yang mau cerita dulu, ya kita dengar, ada yang mau langsung, ya kita ikutin."

"Ada sih yang aneh, minta macam-macam lah. Aku ikut sebisa mungkin, kalau masih normal ya, cuma kalau udah aneh betul, aku nggak mau," imbuhnya.

Perempuan berkulit kuning langsat ini menambahkan, dirinya bekerja sendiri tanpa mucikari.

"Aku sendiri. Cuma kalau tahu online ini, memang dari teman," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Hati-hati Modus Penipuan PSK Online, Sudah Transfer Rp 100 Ribu Omi Gagal Kencan

Berita Terkini