Unjuk Rasa Mahasiswa

Dari Bekasi Hendak Demo di Gedung DPR, Ratusan Pelajar SMA/SMK Digiring ke Kantor Polisi

Penulis: Muhammad Azzam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan pelajar SMA/SMK di Bekasi digiring Polres Metro Bekasi Kota, saat hendak menuju ke Gedung DPR/MPR Jakarta, pada Rabu (25/9/2019).

Ratusan siswa SMA/ SMK di Bekasi digiring Polres Metro Bekasi Kota, saat hendak menuju ke Gedung DPR/MPR Jakarta, pada Rabu (25/9/2019).

Ratusan pelajar itu rata-rata ditangkap saat hendak naik kereta di Stasiun Bekasi. Ada pula yang ditangkap saat menumpang mobil truk untuk menuju ke Jakarta.

Mereka dikumpulkan di halaman Mapolres Metro Bekasi Kota. Satu per satu mereka didata, mulai dari nama, asal sekolah, alamat rumah, hingga nomor orangtua atau guru yang bisa dihubungi.

Saat ditanya rata-rata mereka mengikuti seruan di media sosial agar para pelajar SMK melakukan aksi di DPR/MPR.

Kini mereka juga menunggu kedatangan pihak orangtua maupun sekolah.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Arman mengatakan total ada sebanyak 123 orang pelajar yang diamankan. Mereka pelajar dari tingkat SMA, SMK bahkan ada dari alumni sekolah.

Para ratusan pelajar diamankan di Stasiun Bekasi, maupun di jalan-jalan protokol saat sedang menumpang mobil truk.

"Ini semua yang kita amankan mereka yang memang mau ke DPR, bisa dilihat saja ini ada pelajar dari Kabupaten Bekasi yang kita amankan artinya kan mereka ini sudah bergerak," kata dia.

Arman menyebut pencegahan para pelajar menuju ke Jakarta ini upaya preventif supaya tidak terjadi keos lebih besar di Jakarta.

"Ini terjadi serentak gini tiap daerah bahaya kalau kita tidak cegah," kata Arman.

Adapun alasan para pelajar itu menuju ke Jakarta akibat dari seruan ajakan di media sosial.

"Jadi mereka ini ikut-ikutan, engga tahu apa tujuannya disana nanti. Mereka ini beda rasionalitasnya dengan mahasiswa. Bukan demo yang ada malah niat membuat keributan atau keonaran," ucap Arman.

Adapun ratusan pelajar yang diamankan ini akan didata dan dihubungi pihak sekolah ataupun orangtua untuk menjemputnya.

Ia berharap pihak sekolah dalam memberikan pembinaan terhadap pelajar tersebut.

"Kami juga minta orangtua buat lakukan pembinaan dan pengawasan terhadap anaknya ini," kata dia.

Polres Metro Bekasi Kota mencuriga pergerakan para pelajar ke Gedung DPR Jakarta ini ada yang menggerakkan.

"Kalau dilihat polanya itu sama ya ditiap-tiap wilayah. Kita akan mencari tahu siapa yang menggerakan dan mengajak mereka ini.

Kita masih akan menggali dan mendalami dalang atau penggerak para pelajar ini untuk aksi ke Gedung DPR Jakarta," tuturnya. 

Ratusan pelajar SMA/SMK di Bekasi digiring Polres Metro Bekasi Kota, saat hendak menuju ke Gedung DPR/MPR Jakarta, pada Rabu (25/9/2019). (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Polisi Cegah Pelajar di Stasiun Depok Baru

Ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Depok, Jawa Barat memenuhi Stasiun Depok Baru, Rabu (25/9/2019) sekitar pukul 16.00 WIB. Sementara polisi mendatangkan guru dan kepala sekolah untuk mencegah mereka demo di DPR.

Dengan mengenakan seragam putih, abu-abu, para siswa berencana melakukan unjuk rasa ke Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta.

Kapolsek Pancoran Mas, Kompol Trihardi mengatakan, pelajar tersebut diperkirakan berjumlah 150 orang dengan memakai seragam sekolah putih abu-abu.

Kemudian pihak kepolisian mengimbau rombongan pelajar tersebut agar mengurungkan niatnya berunjuk rasa.

"Benar ada 150 pelajar di stasiun Depok baru mereka datang berkelompok hingga memenuhi peron stasiun," kata Trihardi saat dihubungi via telepon, Rabu (25/9/2019).

Tri mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi tersebut dari Polsek Pancoran Mas dan Polresta Depok.

Guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan, kepolisian melakukan pemeriksaan barang bawaan ratusan pelajar.

"Kami periksa semua barang yang dibawa tidak ada senjata tajam. Mereka tidak mengaku dari sekolah mana saja," papar Tri.

Polisi Datangkan Kepala Sekolah dan Guru 

Polsek Pancoran Mas mendatangkan langsung sejumlah guru dan kepala sekolah dari beberapa sekolah yang ada di Depok khususnya yang ada di wilayah Pancoran Mas.

"Kami sudah imbau jangan berangkat, bahkan tadi guru dan kepala sekolah juga kami datangkan untuk bantu cegah ratusan pelajar," kata Trihardi saat dihubungi via telepon, Rabu (25/9/2019).

Tri mengatakan, setelah mendapatkan imbauan dari pihak kepolisian dan sekolah, ratusan pelajar tersebut pun batal berangkat.

Para siswa awalnya ingin menuju MPR/DPR RI yang ada di Senayan, Jakarta Pusat dengan menggunakan kereta dari stasiun Depok Baru menuju stasiun Palmerah, Jakarta Pusat.

"Sekarang mereka sudah membubarkan diri dan tidak berangkat. Pelajar itu sempat berkilah akan melakukan unjuk rasa," tutur Tri.

Berita Terkini