Ada luka di kepalan tangan mendiang calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kota Tangerang Selatan, Aurelia Qurratuain.
Hal itu diungkapkan oleh ayahanda Aurel-sapaan Aurelia Qurratuain, Faried Abdurrahman.
Menurut Faried, luka pada kepalan tangan itu didapatkan putrinya selama mengikuti latihan Paskibraka.
Latihan itu didampingi oleh Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangerang Selatan dan anggota TNI yang sudah berjalan sejak 9 Juli 2019.
"Kalau luka di tangan kepal ada, bekas push up kepal. Tapi secara fisik (luka) lain kami tidak melihat itu," ujar Faried kepada awak media di kediamannya, Sabtu (3/8/2019).
Dari luka di tangan putrinya, Faried menyayangkan latihan Paskibraka yang dinilai terlalu berlebihan bagi anak berusia 16 tahun itu.
Pasalnya, selama latihan, kata Faried, terdapat oknum PPI Tangerang Selatan yang diduga melakukan tindakan di luar standar pelatihan Paskibraka.
• Hotman Paris Tawarkan Hadiah Rp 10 Miliar dan Lamborghini yang Bisa Bongkar Kasus Pornografi
"Ada hal-hal berlebihan sedikit dalam artian di luar pelatih resmi TNI maupun polri yang di SK-kan," ucapnya.
Menurut dia, ada beberapa oknum purna-paskibraka alias senior mantan Paskibraka Tangerang Selatan yang memberi tambahan pekerjaan.
Misalnya, mengisi diary setiap hari dan push up kepal bagi wanita yang sebenarnya tidak boleh dilakukan,
"Kemudian squat jump, hal ini menambah pressure psikologi bagi anak," tuturnya.
Dia menganggap kondisi fisik anaknya semakin menurun akibat tekanan selama pelatihan.
Meski begitu, dia sudah merelakan kepergian anaknya sebagai takdir.
• Ini Kata Hotman Paris Soal Laporan Farhat Abbas ke Polisi Atas Kasus Dugaan Pornografi
"Yang pertama sudah takdir Allah, kecapaian yang dia rasakan, pressure di luar sistem yang dilakukan itu mungkin menyebabkan semakin drop kondisi fisik anak kami," katanya.
Faried berharap, ke depannya akan ada pemeriksaan fisik dari tenaga medis dari Tangerang Selatan sebelum menjalani pelatihan.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Imbar Umar Ghozali mengatakan, Aurelia tidak pernah mengeluhkan kesehatannya.
"Tidak pernah ke pos kesehatan karena ada keluhan. Yang jelas (Dinas Kesehatan) menyediakan piket posko kesehatan," katanya.