Ketimbang Pikirkan 2024, Gerindra Pilih Urus Emak-emak dan Relawan yang Tersangkut Kasus Hukum

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suaran Pilpres 2019 di Kediaman Prabowo Subianto di Jakarya, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. Warta Kota/Feri Setiawan

"Bahwa kalau dari nama-nama ini bukan soal mereka pernah kalah dan segala macam, tapi nama-nama ini memang punya potensi," jelas Ruly Akbar.

"Pertama, mereka punya sumber rekruitmen sebagai calon presiden, baik yang mewakili partai politik, maupun mewakili pemerintahan pusat dan lain-lain," tambahnya. 

• Tak Menyesal, Ayah yang Hamili Putri Kandung: Nanti Saya Dipanggil Bapak Kakek

Sebelumnya, Aria Bima, Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, meyakini tidak ada yang bisa mengalahkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, bila kembali maju di Pilpres 2024.

Apalagi, di tahun 2024, capres petahana Joko Widodo sudah tidak bisa maju lagi, lantaran hampir dipastikan ia kembali melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua.

Branding patriotik yang tertanam dalam diri Prabowo Subianto, disebut jadi investasi tersendiri untuk modalnya ke depan.

• Preman Tanah Abang Terlibat Kerusuhan Aksi 22 Mei, Dibayar Rp 300 Ribu per Hari

"Saya yakin kok tahun 2024 juga belum ada yang bisa mengalahkan Pak Prabowo. Jadi investasi juga," kata Aria Bima, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2019).

"Siapa sih yang bisa kalahkan Pak Prabowo setelah Pak Jokowi? Kan enggak ada," ucap Aria Bima.

Namun, keyakinan Aria Bima soal Prabowo di tahun 2024 bisa saja luntur, bila mantan Danjen Kopassus itu tergelincir masuk ke dalam lubang-lubang jebakan yang ada di sekelilingnya.

• Empat Perusuh Aksi 22 Mei Positif Pakai Narkoba, Dua Tersangka Terafiliasi ISIS dan Niat Jihad

Prabowo Subianto, kata Aria Bima, harus menjaga sikap dan keteguhannya untuk tidak dimanfaatkan orang lain yang mungkin dapat menjerumuskannya ke arah menyimpang.

"Jangan sampai Pak Prabowo kepeleset di situasi-situasi sekarang. Dimanfaatkan oleh orang lain yang hanya sekadar berkeinginan, bahkan mungkin menjerumuskan," beber Aria Bima.

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memprediksi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan kembali maju di Pilpres 2024.

• Sampai Kapan Pemerintah Batasi Media Sosial karena Aksi 22 Mei? Ini Kata Menkominfo

"Pak Prabowo akan maju (capres) di 2024 lagi jika dia menang di 2019. Bahkan jika dia kalah pun di 2019, saya prediksi Pak Prabowo akan kembali mencalonkan lagi," kata Qodari di Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2019).

Qodari menyebut sosok Prabowo Subianto sebagai sosok yang memiliki elektabilitas stabil dan cenderung meningkat.

"Bahkan, bukan tak mungkin di 2024 nanti elektabilitas Prabowo menjadi yang terbaik," ujarnya.

• Sopir Ambulans Partai Gerindra Bawa Batu Mengaku Belum Dibayar, Polisi Bilang Dibekali Rp 1,2 Juta

Selain Prabowo Subianto diprediksi maju di Pilpres 2024, Qodari menyebut nama Fadli Zon dan Sandiaga Uno sebagai sosok potensial dari Partai Gerindra yang bisa maju sebagai capres di 2024.

"Walaupun Sandi mundur dari Gerindra, tapi dia bisa dibilang sebagai 'pemain pinjaman' atau proses pencalonan koalisi," ulasnya.

Prabowo Subianto pernah mengalami dua kali kekalahan saat maju dalam kontestasi Pilpres, yakni saat menjadi cawapres pendamping Megawati Sukarnoputri pada Pilpres 2009, dan saat menjadi capres didampingi Hatta Rajasa pada Pilpres 2014. (Taufik Ismail)

Berita Terkini