Sebelum Ajal Menjemput, Sutopo Purwo Nugroho Pernah Bercerita Tentang Ini ke Mahfud MD

Editor: PanjiBaskhara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud MD dan Sutopo Purwo Nugroho.

Ternyata, Kepala Pusat Badan Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho atau Sutopo pernah bercerita ke Mahfud MD, seorang pakar hukum dan tata negara.

Diketahui, cerita Sutopo ke Mahfud MD membuat Mahfud MD terbayang sosok Sutopo.

Selain cerita, turut Mahfud MD mendengar pidato ancaman maut Sutopo saat bertemu di suatu tempat.

Sebelumnya, sejak didiagnosis kanker paru stadium 4B pada akhir tahun 2017 lalu hidup Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutupo Purwo Nugroho berubah drastis.

Hampir dua tahun Sutopo melawan ganasnya kanker paru stadium 4B.

Perjuangan dirinya melawan kanker paru stadium 4 B kerap Sutopo bagikan di media sosialnya baik Twitter dan Facebook.

Berikut Wartakotalive.com rangkum 7 perjuangan Sutopo melawan kanker paru stadium 4 B yang cukup ganas selama 5 tahun.

1. Sebelah Paru-paru tidak sampai setengah

Kanker Paru-paru yang diidap Sutopo membuat paru-parunya digrogoti oleh kanker.

Pada 16 Desember 2019, Sutopo membagikan hasil ronsen setalah setahun mengidap kanker paru-paru.

Dalam foto hasil ronsen yang dibagikan Sutopo, tampak sebelah kiri paru-paru Sutopo hanya tinggal sedikit.

“Apa yang kau bayangkan jika paru-paru hanya tinggal segini? Sangat menyakitkan. Jika kau merasakan gejala: batuk lebih dari 2 minggu, sesak napas, dada nyeri, batuk darah, benjolan di dada/leher, mudah lelah dll. Cepatlah periksa ke dokter. Mungkin itu tanda kanker paru,” kata Sutopo mengingatkan lewat twitternya @Sutupo_PN

2. Mengeluarkan Biaya yang sangat Mahal

Sutopo mengakui jika dirinya sudah mengelaurkan cukup banyak uang untuk bisa terbebas dari kanker.

Lewat akun Twitternya, Sutopo mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan.

“Sehat itu mahal. Di saat sakit, apalagi sakit kritis apapun kita lakukan untuk sembuh. Sangat mahal. Sangat sakit dan menderita. Bersyukurlah atas nikmat sehat"

"Hiduplah dengan gaya hidup sehat. Jangan melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan kamu sakit meski nikmat sesaat,” kata Sutopo.

3. Mendapatkan dukungan dari Raisa hingga Presiden

Penyanyi Raisa Andriana hingga turun tangan untuk memberikan semangat kepada Sutopo dalam melawan kanker ganasnya.

Sutopo memang sangat mengidolakan Raisa.

Bukan cuma Raisa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun bertemu khusus dengan Sutopo untuk memberikan suntikan semangat kepada lulusan UGM itu.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden meminta Sutopo untuk terus berjuang hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi bangsa.

“Pak Topo, tetaplah menjadi inspirasi. Pesan Presiden Jokowi. Buat kaum milenial tetaplah semangat, pantang menyerah. Teruslah belajar, bekerja, dan tempa dirimu dengan cita cinta. Jangan galauan, baper & mutungan"

"Bangun masa depanmu dengan gemilang,” tulis Sutopo sambil membagikan kenangannya diterima khusus Presiden di Istana Merdeka.

4. Beri Semangat Penyintas Kanker

Meskipun dirinya sendiri tengah mengalami kesakitan yang teramat hebat, Sutopo juga masih sempat memberikan semangat bagi penyintas kanker lainnya.

Misalnya saja ia memberikan semangat kepada Ibu Negara ke 6 Ani Yudhoyono yang tengah menjalani pengobatan kanker di Singapura pada waktu itu.

Bahkan, semangat dari Sutopo hingga diberitakan media internasional The Straits Times.

“Ibu Ani sakit itu tanda Allah sayang sama Ibu. Allah sedang menguji kesabaran, kekuatan dan taqwa kita. Bu Ani, harus tetap semangat, ikhlas, terus berdoa dan ikhtiar"

"Jadi jangan menyerah dan putus asa. Harus yakin bisa sembuh, kuat dan sehat. Saya berdoa Ibu segera sembuh,” tulis Sutopo sambil membagikan videonya yang tengah dirawat.

5. Alami Tulang Bengkok

Hampir 1,5 tahun hidup dengan kanker paru-paru stadium 4B ternyata membawa efek samping negatif lain pada tubuh Sutopo.

Sutopo mengatakan, kondisi tulang bengkoknya menjadi satu hal yang paling menyakitkan dalam hidupnya.

“Ini adalah korset penyangga tulang saya. Bukan rompi anti peluru atau peramping perut. Korset ini harus saya pakai agar tulang belakang tidak patah dan menahan tulang tidak makin bengkok karena skoliosios"

"Memang ribet, tidak nyaman. Makanya sehat itu mahal. Jagalah kesehatan,” kata Sutopo.

6. Tetap Bekerja

Di tengah kondisinya yang menahan kesakitan karena kanker, Sutopo nyatanya tetap berusaha bekerja di BNPB semaksimal mungkin.

Sutopo tetap profesional dalam mengemban tugas-tugasnya di tengah ia menjalani berbagai terapi kanker.

Misalnya saja ketika Tsunami Labuan pada akhir tahun 2018 lalu.

Saat itu Sutopo masih memberikan kinerja yang maksimal memberikan informasi secepatnya kepada media dan masyarakat.

Padahal saat itu ia tengah menjalani pengobatan tradisional di Yogyakarta.

Bahkan pengabdian Sutopo terhadap pekerjaannya ini hingga membuatnya dinobatkan sebagai tokoh Asian pada tahun 2018 oleh media internasional The Straits Times.

“Semoga penghargaan “The First Responders” ini dapat menginspirasi dan bermanfaat untuk semua. Di saat saya sakit kronis dan berjuang dengan hidup saya sendiri, masih tetap bekerja menginformasikan bencana setiap saat. Hanya itu yang bisa saya lalukan,” tulis Sutopo.

7. Berobat hingga ke Negeri China

Tidak mau kalah dengan kanker, akhirnya Sutopo memutuskan berobat ke luar negeri.

Sudah hampir 3 minggu Sutopo menjalani pengobatan di Guangzho China.

Sutopo pun berpamitan kepada masyarakat Indonesia untuk yang terakhir kalinya.

Saya di Guangzho selama 1 bulan. Maaf jik tidak bisa menyampaikan info bencana dengan cepat. Mohon maaf ya,” kata Sutopo.

Cerita Sutopo ke Mahfud MD

Mahfud MD mengaku Sutopo pernah bercerita kepadanya.

Cerita Sutopo ke Mahfud MD yakni mengenai bencana alam hingga penyakit yang diderita.

Sontak cerita itu membuat Mahfud MD terkagum-kagum.

Dan menganggap, Sutopo merupakan sosok yang luar biasa tegar.

"Msh terbayang di benak dan terpateri di hati ketika, saat itu, dia mendekati sy dan bercerita dgn ber-binar2 ttg tugas dan penyakitnya. Luar biasa tegar. Sekanat jalan Mas Sutopo. Engkau akan tenang di surga-Nya. Inna lillah wa inna ilaihi raji'un. Allahumma ighfir laka warhamka," tulis Mahfud MD. (CC)

Berita Terkini