SEMANGGI, WARTAKOTALIVE.COM -- Dari 257 pelaku kerusuhan yang dibekuk Polda Metro dari tiga lokasi kerusuhan yang terjadi dalam aksi 22 Mei, Rabu (22/5/2019) dinihari, dipastikan empat orang diantara mereka positif narkoba.
Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (23/5/2019).
"Dari 257 pelaku kerusuhan di tiga lokaso di Jakarta kemarin, empat diantaranya positif narkoba. Hal ini setelah kita lakukan cek urine terhadap semuanya. Jadi 4 orang pemuda positif narkoba," kata Argo.
• Jenazah Ustaz Arifin Ilham Tiba di Masjid Az-Zikra Sentul, Jamaah Cucurkan Air Mata
• Gara-gara Rusuh 22 Mei, Konser Musik Internasional Dibatalkan
• BERITA FOTO: Pusat Perbelanjaan Sarinah Thamrin Masih Tutup, Kerugian Bertambah
• Terima Kasih Pembaca Setia, WARTAKOTALIVE.COM kini Dibaca 2,3 Juta Visitors Per Hari
• Ternyata 257 Pelaku Kerusuhan Aksi 22 Mei di Tiga Lokasi di Jakarta Saling Terkait
Mereka tambah Argo adalah LIL yang positf narkoba jenis amfetamin dan methamfetamin atau ekstasi serta sabu, lalu RI positif sabu, GO positif sabu dan ekstasi serta NH positif zat benzodiazepam atau pil koplo.
"Keempat orang yang positif narkoba ini kita amankan saat kejadian dari depan Gedung Bawaslu," kata Argo.
Menurut Argo keempatnya akan diserahkan pula ke Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.
Karenanya selain dikenakan pasal pengeroyokan terhadap barang, perusakan dan melawan petugas, kata Argo keempatnya juga akan dijerat UU Narkotika sebagai pengguna narkoba, meski tidak ditemukan barang bukti pada mereka.
"Nantinya mereka akan didalami lagi dan kita asesemen ke BNN untuk mengetahui sudah berapa lama mereka menggunakan narkoba, dan dari mana asal narkobanya," kata Argo.
Seperti diketahui sebanyak 257 orang yang merupakan pelaku kerusuhan termasuk provokator dan pelaku perusakan dari tiga lokasi kerusuhan yang terjadi di Jakarta, mulai Selasa (21/5/2019) malam sampai Rabu (22/5/2019), telah dibekuk polisi dan ditetapkan tersangka.
Mereka dibekuk dari tiga lokasi kerusuhan terjadi yakni di depan Gedung Bawaslu, di Asrama Polri Petamburan dan di Asrama Polri, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.
Polda Metro Jaya menduga kuat para tersangka dari tiga lokasi kerusuhan ini, saling terkait karena dikendalikan atau disuruh oleh satu pihak atau kelompok yang sama.
"Sebab mereka dari tiga lokasi ini mengaku sama-sama ada nyuruh, ada yang membayar mereka serta ada yang mensetting seperti apa aksi kerusuhan dilakukan. Jadi diduga terkait," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Kamis (23/5/2019).
Hal itu katanya terbukti dari adanya puluhan amplop berisi uang antara Rp 200 Ribu sampai Rp 500 Ribu dan sudah ada namanya yang disita polisi dari mereka.
Juga segepok uang Rp 5 Juta dan 2.760 US Dollar yang menurut mereka sebagai dana operasional untuk menciptakan kerusuhan.
"Dan kami punya bukti rekaman kalau mereka ada yang menyuruh, mendanai dan mensetting aksi mereka. Kini tugas kami mencari pihak-pihak yang menyuruh, membayar dan mensetting aksi mereka ini," kata Argo.
Argo menjelaskan berdasarkan barang bukti yang diamankan dari ke 257 tersangka itu terutama uang dalam amplop, segepok uang Rp Juta dan uang 2.760 US Dolar dipastikan ada pihak yang menyuruh mereka, mendanai dan mensetting aksi kerusuhan yang mereka lakukan.