Konflik Palestina

Puisi Palestina Karya Taufik Ismail Ini Sangat Menyayat Hati, Bikin Netizen Menangis

Penulis: Suprapto
Editor: Suprapto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puisi Palestina karya Taufik Ismail berjudul Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu.

WARTAKOTA, PALMERAH-- Polisi dan tentara Israel makin ganas. Sejumlah warga Palestina yang akan melaksanakan ibadah di Masjid Al Aqsha tetap harus melewati pemeriksaan metal detector.

Keganasan zionis Israel tersebut tak hanya baru terjadi saat ini, tetapi sejak belasan atau puluhan tahun lalu.

Mereka seperti tak lagi memperdulikan seruan dunia dan tak lagi mempunyai belas kasihan melihat warga tak berdosa menjadi korban peluru tajam.

Sastrawan Prof Taufiq Ismail yang pernah melihat langsung perjuangan rakyat Palestina tahun 1989 menuangkan pengalaman yang ia lihat dalam sebuah puisi.

Puisi tersebut ia beri judul "Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu".

Gubernur DKI Jakarta (terpilih) Anies Bawesdan yang mengaku masih mahasiswa saat tahun 1989 mewawancarai Taufik Ismail, mengunggah puisi tersebut lewat akun instagramnya, sehari lalu.

Ia mencuplik beberapa bait puisi yang menyayat hati dan membuat netizen menangis tersebut.

Inilah beberapa bait puisi yang ia cuplik dan status Anies Baswedan di akun instagramnya.

@aniesbaswedanTaufiq Ismail baru saja pulang dari Palestina. Saya masih duduk di bangku kuliah semester2 awal; datang ke Jakarta mewawancarai beliau.

Kami duduk di pantai utara Jakarta, angin laut berhembus tenang saat beliau bercerita penuh semangat campur haru tentang perjalanannya ke tanah Palestina, lalu beliau membacakan sebuah puisi.

Kita semua mendengarkan keberanian anak2 remaja Palestina dengan khusuk, dengan hati dan penuh haru hingga bulu kuduk terasa berdiri dan mata mengambangkan lapisan air.

Kini, di tahun 2017, saat Baitul Maqdis kembali jadi sasaran, teringat lagi tentang perjuangan anak-anak Palestina, teringat lagi pada pesan konstitusional Republik tercinta kita:

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Pesan itu diungkapkan saat bersama Presiden Palestina Mahmud Abas setahun yang lalu.

Ya Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu. Itu kalimatnya, itulah judulnya dan inilah penggalan puisinya:

Inilah cuplikan beberapa bait puisi tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini