KPK Bilang, Polri Sudah Perlihatkan Sketsa Terduga Penyerang Novel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicata KPK, Febri Diansyah

WARTA KOTA, PALMERAH -- Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, menyatakan Kepolisian RI (Polri) telah memperlihatkan sketsa pelaku yang diduga menyerang penyidik KPK Novel Baswedan.

"Sketsa wajah sudah diperlihatkan pada saat pertemuan KPK dan Polri beberapa waktu lalu," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Senin.

Terkait adanya sketsa pelaku itu, Febri menyatakan hal tersebut yang kemudian disebut tim dari Polri ada perkembangan cukup signifikan dari penanganan kasus itu.

"Jadi kami lihat perkembangannya seperti apa karena ada beberapa sketsa yang tentu perlu pendalaman dan konfirmasi lebih lanjut dari saksi atau bukti-bukti lain," ucap Febri.

Sebelumnya dalam penyidikan kasus itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menawari KPK "menempel" dalam tim untuk mengusut pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Bahkan, menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, dalam pertemuan tersebut kepada KPK juga ditawarkan kesempatan bergabung.

"Tapi kami juga penyelidik dan penyidik kasus korupsi, bukan pidana umum. Tawaran itu sangat baik, tapi kami evaluasi dulu bantuan apa yang bisa diberikan KPK ke polri," kata Agus Rahardjo dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Senin (19/6).

Konferensi pers itu dilakukan seusai Agus bertemu dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Kepala Bareskirm Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto.

"Perkembangan tadi cukup baik, mungkin ada langkah klarifikasi juga saudara Novel ke Singapura akan saya dampingi, semoga bisa kita temukan pelaku secepatnya. Kami hanya back up dan support," ungkap Agus.

Tito dalam pertemuan itu mengatakan tawaran tersebut adalah dengan mengajak tim dari KPK "menempel" dengan tim dari Polri.

"Berkaitan dengan langkah lanjut, saya sampaikan dari tim Polri menawarkan kepada KPK untuk membentuk tim, kemudian kalau bisa mendekat atau menempel kepada tim Polri, memang ini bukan tim gabungan, kalau gabungan itu tupoksi yang sama," kata Tito.

Tujuan pembentukan tim tersebut adalah agar informasi Polri dan KPK dapat lebih terbuka

Novel diserang dua orang bersepeda motor dengan air keras ketika dalam perjalanan pulang setelah menunaikan Shalat Subuh dari masjid dekat rumahnya pada Selasa (11/4).

Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-e).

Berita Terkini