Pedagang Minta Sosialisasi Rutin Terkait Kandungan Makanan Berbahan Dasar Formalin

Pasti takut kalau ada apa-apa (bahan kimia berbahaya). Tapi makanan yang saya jual saya masak sendiri

Rangga Baskoro
Pedagang Lemang Tapai, Upi (57) mengatakan sudah lama ia bersama pedagang-pedagang lain yang berjualan di loksem JP 33 dan 34, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, tidak mendapatkan penyuluhan terkait cara memilih bahan-bahan makanan yang baik. 

WARTA KOTA, SENEN - Pedagang Lemang Tapai, Upi (57) mengatakan sudah lama ia bersama pedagang-pedagang lain yang berjualan di loksem JP 33 dan 34, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, tidak mendapatkan penyuluhan terkait cara memilih bahan-bahan makanan yang baik.

"Sudah lama gak ada penyuluhan, terakhir kalau gak salah 2 tahun yang lalu, sampai lupa bulannya," ungkap Upi di lokasi, Senin (5/6/2017).

Ia menambahkan sempat mengkhawatirkan bahwa dagangannya mengandung formalin, meski begitu ia yakin apabila makanan yang dijual aman untuk dikonsumsi.

"Pasti takut kalau ada apa-apa (bahan kimia berbahaya). Tapi makanan yang saya jual saya masak sendiri," ucapnya.

Pedagang lain bernama Hendro (43) mengatakan bahwa dirinya terpaksa membuang makanan yang dijualnya apabila tidak laku selama beberapa hari. Hal itu dikarenakan kandungan santan yang ada di dalan Lemang Tapai menyebabkan makanan tersebut tidak tahan lama.

"Maksimal bisa tahan 2 hari. Kalau gak ya basi. Mau gak mau saya buang karena gak mau juga kan jual makanan basi, malu," ucap Hendro.

Untuk menyiasatinya, Hendro memasak Lemang Tapai sebanyak 10 batang untuk persediaan selama 2 hari agar tidak banyak merugi saat sepi pembeli.

"Alhamdulillah, 2 hari kadang laku semua, kadang sisa 2 batang. Biar gak rugi banget kalau gak laku," tuturnya. (Rangga Baskoro)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved