WARTA KOTA, KEMBANGAN -- Pelebaran Jalan Joglo Raya di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, tak maksimal. Ada beberapa bangunan belum bisa dibongkar.
Akibatnya jalan disana memiliki lokasi menyempit di beberapa titik. Sebab bangunan yang belum dibongkar itu cenderung menjorok ke jalan raya yang sudah melebar itu.
Sehingga menimbulkan macet panjang di pagi dan sore hari. Apalagi ada pembangunan jembatan di ujung Jalan Joglo Raya yang mengarah ke Ciledug.
Pantauan Wartakotalive.com, beberapa bangunan yang belum dibongkar, antara lain sebuah pos Ormas Betawi dan bengkel les yang berada di bagian tengah Jalan Joglo Raya.
Masjid yang belum bisa dibongkar untuk pelebaran jalan. (Foto: Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw)
Pos Ormas Betawi itu berupa bangunan semi permanen. Catnya berwarna putih dan seluruh bagiannya terbuat dari triplek. Atapnya hanya disanggah oleh 4 tiang kayu kecil.
Pos itu sedang kosong, Jumat (23/9) siang. Pos kelihatan dirantai dan ada 2 kursi kayu ditumpuk di dalam pos.
Sementara itu, sebuah bengkel las yang belum dibebaskan adalah milik Wawan (55).
Dijelaskan bahwa Wawan masih memiliki masalah dengan pemilik tanah dimana bengkelnya berdiri.
Wawan sudah pernah membeli bengkel itu, tetapi hanya ada bukti kwitansi pembayaran. Sedangkan sertifikat tanah belum diserahkan.
Makanya saat pembebasan, pemilik lama kembali mengklaim bahwa itu masih tanah miliknya. Wawan tak terima dan akhirnya terjadi jalan buntu soal siapa yang harus menerima uang pembebasan lahan.
Akibatnya pihak Pemkot pun bingung harus kemana menyerahkan uang itu. Sehingga Wawan diminta menyerahkan urusannya dulu dengan pemilik lama tanah itu.
Selain pos Ormas Betawi, ada pula sebuah Masjid yang belum bisa dibongkar. Oleh beberapa warga, diceritakan bahwa sejak awal Masjid itu belum pernah disentuh oleh Pemkot Jakarta Barat.
Sementara itu, akibat adanya lokasi yang belum dibebaskan, pelebaran Jalan Joglo Raya pun jadi tak maksimal.
"Di lokasi-lokasi dimana jalan menyempit itu, arus lalu lintas jadi tersendat tiap pagi dan sore hari," kata Agus (30), pegawai salah satu toko bangunan di Jalan Joglo Raya.(ote)