Lima Bulan Diburu, Pembunuh Pengusaha Warnet Dibekuk

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Semanggi, Wartakotalive.com

SETELAH proses penyelidikan selama lima bulan, polisi akhirnya menangkap tiga dari empat tersangka pembunuh William Lim (23), yang jasadnya dibuang di belakang kantor stasiun televisi Indosiar pada pertengahan Maret 2012. Ketiga tersangka itu ialah Mario (23), Alex (23), dan Robby (21). Sedangkan satu tersangka lain, yakni Mulyadi Budiman (17), masih buron.

“Setelah proses penyelidikan cukup panjang, tiga pelaku, yakni Alex, Robby, dan Mario ditangkap,” tutur Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (31/8).

Seperti diberitakan Warta Kota, pada 15 Maret 2012 lebih kurang pukul 06.00, sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan di Jalan Kali Sekretaris RT 006/05, Duri Kepa, Kebonjeruk, tepatnya di belakang stasiun televisi Indosiar. Mayat itu belakangan diketahui bernama William Lim, seorang pengusaha warung internet (warnet) yang berdomisili di Apartemen Dharmawangsa Tower lantai 2 No 0803, Jakarta Selatan.

Mario ditangkap lebih dahulu pada Rabu (29/8) sekira pukul 01.00, sedangkan Alex diciduk pada Kamis (30/8) sekira pukul 01.00. Keduanya ditangkap di kawasan Tangki, Tamansari. Sedangkan Robby ditangkap pada Kamis (30/8) pukul 04.30 di Jalan Mangga Besar IX. Tiga pelaku dijerat pasal 338 KUHP junto pasal 55 KUHP, subsider pasal 170 KUHP ayat 1, 2, dan 3e.

Perihal utang Rp 8 M

Rikwanto menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, motif pembunuhan adalah karena persoalan utang piutang. Menurut pengakuan para tersangka, William memiliki utang Rp 8 miliar terhadap Mario. Mario sendiri mengenal korban karena pernah sama-sama bersekolah di SMA di Australia.

Dari keterangan para tersangka, peristiwa ini bermula pada Senin, 12 Maret 2012 sekitar pukul 19.00, Alex berkunjung ke warnet Granat untuk bertemu Mario di lantai 4 sebuah ruko di Jalan Mangga Besar, Jakarta Barat. Warnet itu adalah milik Mario.

Di dalam warnet tersebut, Alex berbicara kepada Mario tentang bagaimana caranya mendapatkan uang dengan cepat. Lantas, Mario mengatakan bahwa ada seseorang--belakangan diketahui sebagai William--yang memiliki utang terhadap seorang WNA Jepang. Jika berhasil menagih utang, kata Mario, Alex akan menerima bagian uang berkisar Rp 100-150 juta.

Keesokan harinya, Selasa (13/3), pukul 07.00 Alex datang kembali ke warnet milik Mario. Kali itu, Alex bersama Robby. Namun, kala itu Mario sedang berada di tempat. Pada pukul 12.00, Mario tiba di warnetnya bersama Mulyadi dan William. "Saat Mario dan Mulyadi datang, saya dan Robby disuruh menunggu di lantai 2 ruko warnet. Sedangkan William dibawa ke lantai 4. Satu jam kemudian, Mario menyuruh saya dan Robby ke lantai 4," katanya.

Di lantai 4 itu lah Mario menagih utang William yang sebesar Rp 8 miliar. Di sana, ungkap Alex, William berkali-kali menyatakan dirinya belum bisa membayar utangnya.

Setelah berdebat selama sekitar satu jam, Mario yang marah memiting leher William dengan keras dari belakang, lalu membanting korban. Melihat hal tersebut, Alex dan Robby ikut memegangi kedua tangan William. Sementara itu, Mulyadi mengikat kedua kaki dan tangan William. William terus meronta sambil melontarkan makian.

Robby lalu mengambil potongan paralon sepanjang 60 sentimeter dan berdiameter 2,1 inchi di sekitar warnet lalu memukulkannya ke kepala William. Meski begitu, William tak henti memaki.

Lalu, Robby mengambil palu dan memukulkannya ke kepala William sebanyak tiga kali hingga darah segar mengucur, ketika Mario memiting leher William. William lalu tak bergerak lagi.

Pada pukul 19.30, keempat pelaku memastikan William tewas. Mario lalu menyuruh Robby untuk melepaskan pakaian William.

Mario dan Alex pergi ke Ace Hardware di kawasan Pluit, Jakarta Utara, membeli kantong plastik sampah untuk membungkus jenazah William.

Pada Rabu, 14 Maret 2012 sekitar pukul 19.00, keempatnya berkumpul kembali di warnet tersebut dan membicarakan rencana pembuangan jenazah korban. Satu jam kemudian, mayat diturunkan dari ruko lalu dimasukkan ke dalam bagasi sebuah mobil Toyota Innova.

Setelah sempat berjalan ke arah Cideng dan Citraland, Jakarta Barat, akhirnya para pelaku membuang korban di Jalan Kali Sekretaris, belakang Indosiar, yang saat itu dalam keadaan sepi.

Dari hasil penyidikan sementara terhadap Mario, Alex, dan Robby, polisi menyebutkan, para pelaku kemungkinan masih ada hubungan saudara. (m7)

Berita Terkini