Berita Nasional
Reaksi Orang Tua Siswa SMA yang Ditangkap Karena Unjuk Rasa di DPR RI
Orang tua dari siswa SMA yang ditangkap saat unjuk rasa bubarkan DPR RI mengungkapkan kronologi anaknya ditangkap Polisi karena ikut unjuk rasa
WARTAKOTALIVE.COM - Orang tua dari siswa SMA yang ditangkap saat unjuk rasa bubarkan DPR RI mengungkapkan kronologi anaknya ditangkap Polisi karena ikut unjuk rasa Senin (25/8/2025).
Ratusan orang tua was-was menunggu kepulangan anaknya yang ditahan di Polda Metro Jaya pada Selasa (26/8/2025) usai ikut unjuk rasa bubarkan DPR RI.
Salah satu orang tua, Tatang bahkan mengaku sempat tidak tidur semalaman lantaran sempat tidak mengetahui kabar putranya yang masih kelas 1 SMA.
Tatang menceritakan bahwa putranya tidak memiliki handphone sehingga dia tidak mendapatkan kabar apapun dari putranya selama seharian.
Biasanya kata Tatang, putranya paling lama pulang dari sekolah pada sore hari.
Namun demikian, hingga Senin malam, dirinya tidak mendapatkan kabar apapun dari putranya.
Tatang pun mengaku sempat tidak bisa tidur cemas dengan nasib putranya.
Dia pun bingung mencari-cari putranya hingga keliling Bekasi, Jawa Barat.
Warga asal Bekasi itu juga sudah sempat berkeliling menyambangi rumah teman-teman anaknya, namun tidak ada yang mengetahui keberadaan putra Tatang.
Hingga pada Selasa pagi pihaknya mendapatkan kabar dari pihak sekolah bahwa putranya di tahan di Polda Metro Jaya.
Tatang pun kaget bukan main mendengar kabar bak petir di siang bolong itu.
Baca juga: Terungkap Ini Sosok Pengusul Tunjangan Rumah Dinas DPR RI Hingga Rp50 Juta
“Kaget saya, itu juga sekolah yang kasih kabar. Kalau sekolah enggak kasih kabar saya mana tahu,” ucap Tatang seperti dimuat Facebook Kompas.com.
Kata Tatang, anaknya diamankan bersama enam temannya yang lain yang juga ikut unjuk rasa di DPR RI pada Senin kemarin.
Tatang sendiri mengaku tidak tahu menahu soal unjuk rasa di DPR RI yang diikuti ratusan siswa SMA itu.
Sebagai orang tua, meski sempat panik, Tatang mengaku kini sedikit mulai lega lantaran mengetahui keberadaan anaknya.
Meski hingga Selasa siang belum mendapatkan kabar dari putranya, Tatang hanya berharap putranya baik-baik saja.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dilibatkan dalam pembebasan ratusan anak-anak yang ditahan Polda Metro Jaya karena ikut berunjuk rasa.
Komisioner KPAI Sylvana Maria mengaku belum mengetahui jumlah pasti anak-anak yang ditahan namun diduga jumlahnya mencapai 203 anak.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa pihaknya mengamankan 350 orang yang terdiri dari 155 orang dewasa dan 196 anak-anak yakni seseorang di bawah usia 18 tahun.
Polda Metro Jaya pun memastikan memulangkan 196 anak-anak tersebut ke orang tua atau Wali nya karena masih di bawah umur.
Diketahui belakangan muncul seruan demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).
Seruan tersebut tersebar di media sosial baik platform X, Instagram, Tiktok, dan facebook.
Tuntutan demonstrasi itu ialah seruan membubarkan DPR RI. Masyarakat protes lantaran DPR RI di tahun ini mendapatkan tunjangan rumah senilai Rp50 juta setiap bulannya.
Pengadaan tunjangan rumah untuk DPR RI ini dianggap tidak logis di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja.
Terlebih sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan efisiensi anggaran.
(Wartakotalive.com/DES/Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.