Viral Media Sosial

Dr Tifa Ungkap 4 Kebohongan dari Pernyataan Rektor UGM yang Sebut Jokowi Sarjana Muda

Dr Tifa Ungkap 4 Kebohongan dari Blundernya Pernyataan Rektor UGM yang Sebut Jokowi Sarjana Muda. Apa Saja?

Editor: Dwi Rizki
Channel YouTube Sentana dan Channel YouTube Universitas Gadjah Mada
SARJANA MUDA UGM - Kolase foto Dr Tifa dan Rektor UGM Ova Amelia. Dr Tifa Ungkap 4 Kebohongan dari Blundernya Pernyataan Rektor UGM yang Sebut Jokowi Sarjana Muda 

Namun Ova Emilia juga menyinggung bahwa UGM memiliki dokumen otentik seluruh proses pendidikan Joko Widodo di UGM meliput tahap penerimaan di UGM, proses kuliah selama menempuh sarjana muda, pendidikan sarjana, KKN hingga wisuda.

Baca juga: Dokter Tifa Ungkap Ijazah Jokowi Sudah Tak Ada di Polda Metro Jaya, Tapi Kini di Mabes Polri

Pernyataan Ova Emilia yang menyinggung Jokowi kuliah Sarjana Muda di UGM menjadi sorotan Pakar Neuroscience Behavior dr Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa, yang merupakan terlapor kasus pencemaran nama baik Jokowi karena menyebut ijazah Jokowi palsu.

Dokter Tifa menilai pernyataan Rektor UGM Ova Emilia sudah menyatakan bahwa Joko Widodo bukan mahasiswa yang diterima di Program studi SARJANA! 

Hal itu dikatakan Dokter Tifa di akun X-nya @DokterTifa, Sabtu (23/8/2025).

"Menit 01:12 "....Proses kuliah selama menempuh Sarjana Muda..." Nah! Artinya Rektor sendiri menyatakan bahwa Joko Widodo bukan Mahasiswa yang diterima di Program studi SARJANA!" kata Dokter Tifa.

"Artinya apa? Artinya, JOKO WIDODO tidak mungkin ada di daftar penerimaan Mahasiswa Baru yang lulus Ujian PP-1 yang diumumkan di Surat Kabar Nasional tanggal 18 Juli 1980, seperti yang disampaikan oleh BARESKRIM!" tambah Dokter Tifa.

Menurut Dokter Tifa, sebagai Rektor UGM pasti tahu mahasiswa program sarjana muda pengumuman penerimaannya sebagai mahasiswa tidak melalui Surat Kabar Nasional dan bukanlah Peserta Ujian PP-1.

"Mbak Ova sebagai Rektor pasti tahu, bahwa Mahasiswa yang diterima di Program Sarjana Muda, bukanlah Peserta Ujian PP-1, tetapi mengikuti jalur penerimaan mahasiswa baru tersendiri, dan pengumuman penerimaannya sebagai Mahasiswa Program Sarjana Muda, tidak melalui Surat Kabar Nasional!" papar Dokter Tifa

Dokter Tifa mengatakan itulah sebabnya, surat kabar nasional, yang ada di Jogja yaitu Kedaulatan Rakyat dan Berita Nasional atau Bernas, di tahun 1980, semuanya raib dari Perpustakaan Daerah.

"Di mana menurut Petugas Perpustakaan Daerah, koran-koran tersebut, telah DIAMANKAN oleh Polisi dan UGM!" tambah Dokter Tifa.

Karenanya Dokter Tifa menyarankan Rektor UGM Ova Emilia diam saja, karena pernyataannya kerap blunder.

"Sudahlah mbak Ova, Bu Rektor, panjenengan daripada kalau ngomong malah blunder terus-terusan, saya sarankan, lebih baik diam. Diam akan lebih baik bagi UGM. Dan diam akan lebih baik bagi mbak Ova sendiri," ujar Dokter Tifa.

Menurut Dokter Tifa, Ova Emilia jangan menambah masalah hanya karena menjadi tameng bagi kebohongan Jokowi.

"Ingat kasus BPR belum incracht, dan ada kasus gedung hitam yang sekarang ini sepertinya mangkrak juga saya lihat pembangunannya. Jangan nambah masalah dengan ikut-ikutan jadi tameng bagi kebohongan Jokowi Widodo!" kata Dokter Tifa.

Pernyataan Resmi UGM

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved