HUT RI

Kereta Garuda Prabayaksa Bawa Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi, ini Artinya

Kereta Garuda Prabayaksa membawa bendera pusaka dan teks Proklamasi dari Monas ke Istana Negara, Minggu (17/8/2025)

tangkap layar Youtube Setpres
KERETA GARUDA - Kereta Garuda Prabayaksa membawa bendera pusaka dan teks Proklamasi dari Monas menuju istana Negara di upaca HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ada yang istimewa di kirab bendera pusaka yang membawa bendera merah putih pertama kali dikibarkan pada saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan teks Proklamasi. 

Kirab bendera pusaka kali ini dibawakan oleh para purna Paskibraka Nasional.

Istimewanya bendera pusaka dibawa dengan Kereta Garuda Prabayaksa khusus untuk HUT ke-80 RI tahun 2025 menuju Istana Negara.

Garuda Prabayaksa adalah kereta upacara yang digunakan untuk mengangkut bendera Indonesia dan teks Proklamasi dari Monas ke Istana Merdeka.

Kereta ini merupakan kereta kuda, dengan desain yang berasal dari Sleman, DIY.

Kereta ini merupakan bagian dari prosesi yang meliputi iring-iringan mobil dan pengawalan kavaleri.

Kereta ini memainkan peran penting dalam perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Sambut Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Anak-anak di Wilayah 3T Ikut Lomba Mewarnai

Kereta kencana ini dibuat di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta khusus untuk HUT ke-80 RI. Sebanyak 145 berkuda yang mengikuti iringan bendera dengan teks proklamasi.

Selanjutnya, bendera serta teks proklamasi dibawa oleh purna Paskibraka Duta Pancasila.

Untuk diketahui, mereka pernah membawa bendera negara Sang Merah Putih pada 2024 lalu.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi memastikan total 16 ribu tamu undangan akan menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada tanggal 17 Agustus 2025 mendatang. 

Rencananya, sesi akan dibagi yakni pagi dan sore hari, masing-masing akan dihadiri oleh 8.000 undangan.

“Dalam kesempatan ini kami juga selaku pribadi dan mewakili panitia memohon maaf kalau memang karena keterbatasan tempat maka banyak masyarakat yang sebenarnya antusias ingin ikut hadir merayakan,” ujar kata Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025).

"Tetapi sekali lagi karena keterbatasan tempat tidak bisa semuanya tertampung."

Terkait busana saat mengikuti rangkaian acara di Istana, Prasetyo menjelaskan bahwa tamu undangan resmi diharapkan mengenakan pakaian adat seperti tahun sebelumnya. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved