Film

Belum Layak, Ini Kata Hanung Bramantyo setelah Nonton Film 'Merah Putih One for All' di Bioskop

Menurut Hanung, kualitas film Merah Putih One for All sama sekali tidak sepadan dengan biaya produksi Rp 6 miliar.

Tribun/Bayu Indra
NONTON FILM MERAH PUTIH - Menurut Hanung Bramantyo, kualitas film Merah Putih One for All sama sekali tidak sepadan dengan biaya produksi Rp 6 miliar. Hanung Bramantyo cerita soal keterlibatannya di Musikal Sinematik City of Love, di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sutradara Hanung Bramantyo meluangkan waktunya nonton film Merah Putih One for All di hari pertama pemutarannya di bioskop, Kamis (14/8/2025).

Hanung Bramantyo menonton film animasi yang menuai polemik itu di Bioskop XXI Kemang Village, Jakarta Selatan.

Setelah nonton film tersebut, Hanung menyampaikan kritikannya.

Baca juga: Film Merah Putih: One for All Terkesan Digarap Buru-buru, Hanung Bramantyo: Kok Bisa Tayang?

Menurut Hanung, kualitas film Merah Putih One for All sama sekali tidak sepadan dengan biaya produksi yang disebutkan mencapai Rp 6,7 miliar.

Ia bahkan menyebut film tersebut belum layak tayang di bioskop.

"Saya pesan buat semua kreator, terutama para investor, hati-hati investasi uang, karena uang Rp 6 miliar itu enggak kecil," kata Hanung Bramantyo.

Baca juga: Hanung Bramantyo Komentari Munculnya Film Animasi Merah Putih: One for All di Bioskop, Ini Katanya

Bagi Hanung, film tersebut belum berada pada tahap untuk bisa dinilai.

"Film ini belum jadi," ucap Hanung yang juga menyoroti ketidaksesuaian antara dana yang digelontorkan dengan hasil akhir film.

Menurutnya, wajar jika menimbulkan kecurigaan di kalangan publik.

Baca juga: Komentar Kocak Zaskia Adya Mecca saat Hanung Bramantyo Pamer Foto Bareng Ariel Tatum di Media Sosial

"Kesannya membuang uang dan hasilnya tidak sepadan, jangan salahkan netizen kalau melihat ada udang di balik batu pada proses pembuatan film ini, ada yang enggak jujur di sini," kata Hanung.

Hanung Bramantyo juga berasumsi ada 'pihak kuat' yang 'memaksakan' agar film Merah Putih One for All ini tetap tayang di jaringan bioskop, meskipun kualitasnya belum memadai.

Menurutnya, dalam kondisi normal, selalu ada proses diskusi dan negosiasi antara pihak bioskop dengan kreator untuk memperbaiki kekurangan film sebelum ditayangkan secara luas.

Baca juga: Bukan Buru-buru, Produser Sebut Ide Film Merah Putih: One for All Sudah Ada Sejak Satu Tahun Lalu

"Ini pasti ada yang memaksakan (tayang di bioskop)," ucap Hanung Bramantyo.

Meski begitu, dari segi cerita, Hanung menilai film ini mungkin masih layak ditonton anak-anak, tetapi tidak di layar lebar.

"Tayang di YouTube lebih pas," katanya.

Baca juga: Film Animasi Merah Putih: One For All Tuai Polemik Jelang Tayang di Bioskop, Ini Sebabnya

Hanung menyebutkan, film Merah Putih: One for All masih membutuhkan waktu pengembangan setidaknya 2 hingga 3 tahun lagi untuk mencapai standar kelayakan tayang di bioskop.

"Membuat film animasi itu setidaknya butuh sampai empat tahun," ucap Hanung.

Tahun pertama membuat previs (pra-visualisasi), plotting lokasi, dan karakter.

Baca juga: Cerita Daryl Wilson Garap Film Animasi Panji Tengkorak Lebih 3 Tahun hingga Libatkan 250 Personil

Tahun kedua baru digerakkan dan tahun ketiga baru diedit, diberi musik dan efek suara.

"Di tahun keempat baru dipasarkan, jadi enggak kemudian dua atau tiga bulan (selesai)," kata Hanung.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tonton Merah Putih: One for All di Hari Pertama, Hanung Bramantyo: Filmnya Belum Jadi, Hasilnya Tak Sepadan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved