Berita Nasional
Pandangan Gerindra, NasDem, Hingga PDIP Soal Bendera One Piece
Beda pandangan sejumlah politisi dari fenomena pengibaran Bendera One Piece jelang HUT Ke-80 RI.
WARTAKOTALIVE.COM - Beda pandangan sejumlah politisi dari fenomena pengibaran Bendera One Piece jelang HUT Ke-80 RI.
Baik PDIP, Partai Gerindra, Partai NasDem, Golkar, hingga Demokrat punya sudut pandang berbeda tentang fenomena pengibaran Bendera One Piece.
Partai Gerindra sebagai partai pemerintah menilai fenomena ini sebagai dugaan gerakan sistematis untuk memecah belah bangsa, berdasarkan laporan intelijen.
Ketua DPP Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bahkan menyebut aksi pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk makar.
Pun dengan Nasdem menyebut pengibaran bendera One Piece sebagai ekspresi politik yang salah alamat.
Menekankan bahwa kritikan terhadap pemerintah tidak boleh melemahkan cinta Tanah Air, dan hal ini mencerminkan kurangnya literasi publik tentang perbedaan antara negara dan pemerintahan.
Baca juga: Reaksi Istana Soal Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 RI
Politisi Nasdem Willy Aditya menekankan bahwa kritikan terhadap pemerintah tidak boleh melemahkan cinta Tanah Air, dan hal ini mencerminkan kurangnya literasi publik tentang perbedaan antara negara dan pemerintahan.
Hal senada dikatakan politisi Partai Demokrat yang menyebut fenomena pengibaran bendera One Piece itu tidak selayaknya muncul di tengah upaya membangun semangat patriotisme dan kebangsaan.
"Ya tentu kita prihatin dengan bermunculannya bendera One Piece. Menurut saya itu tidak perlu, apalagi saat kita sedang membangun patriotisme dan semangat kemerdekaan yang ke-80 tahun," ujar Herman di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Herman Khaeron menilai keberadaan simbol-simbol non-negara seperti itu berpotensi mengaburkan makna peringatan kemerdekaan yang seharusnya menjadi ajang memperkuat persatuan bangsa.
Dia pun mendukung langkah penertiban terhadap fenomena tersebut.
Pun partai pendukung pemerintah lainnya Golkar mengingatkan seluruh lapisan masyarakat agar menjaga kesakralan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham merasa tidak sepatutnya Kemerdekaan RI dikaburkan oleh fenomena viral yang berpotensi mengaburkan makna simbol negara.
Dia juga mengingatkan bahaya disinformasi dan potensi manipulasi identitas bangsa melalui penggunaan simbol non-negara secara masif.
“Ada risiko nilai-nilai kita tergerus jika kita tidak peka. Jangan biarkan pihak-pihak tertentu menunggangi kebebasan berekspresi demi menggoyahkan fondasi persatuan bangsa,” tegasnya.
Baca juga: Influencer Asing Tertawakan Pemerintah Indonesia yang Takut dengan Bendera One Piece
Berbeda dengan partai pemerintah lainnya, PDIP menilai pengibaran Bendera One Piece bukan bentuk makar, melainkan ekspresi sosial yang sah secara konstitusional. Pemerintah justru diminta menjadikan fenomena ini sebagai bahan introspeksi.
“Ini menjadi bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM), sebagai bentuk kebebasan dalam menyampaikan aspirasi dan kegelisahan masyarakat,” kata Andreas kepada wartawan, Selasa (5/8/2025) seperti dimuat Tribunnews.com.
Ia menegaskan, ekspresi masyarakat dalam bentuk simbolik seperti bendera One Piece adalah bentuk pernyataan sosial-kultural yang patut didengar oleh pemerintah.
“Seharusnya ini menjadi bahan introspeksi buat Pemerintah, bahwa ada persoalan serius yang membuat masyarakat menyampaikan protes dalam ‘diam’, dalam bentuk sosial kultur,” ujar legislator Dapil Nusa Tenggara Timur I (NTT I) itu.
Menurutnya, bendera bajak laut Luffy dalam kartun One Piece justru memiliki makna yang mendalam. Karena itu, seharusnya bendera itu bukanlah bentuk penghinaan terhadap negara.
“Simbol itu dalam konteks cerita bukan penghinaan terhadap negara. Mereka hanya berekspresi dengan caranya, yang hari ini zaman pun sudah makin terbuka dan maju,” jelasnya.
Video pemasangan Bendera One Piece viral di Indonesia dan membuat orang FOMO memasang bendera tersebut.
Khususnya fenomena itu terjadi jelang Hari Kemerdekaan RI ke-80 tahun pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Terlebih One Piece dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan, penindasan, dan moralitas yang dikalahkan oleh kekuasaan.
One Piece sendiri merupakan serial anime dari Jepang yang kini menempati posisi anime terlaris sepanjang sejarah.
One Piece mengisahkan petualangan Monkey D. Luffy, seorang anak laki-laki yang memiliki kemampuan tubuh elastis seperti karet setelah memakan Buah Iblis secara tidak disengaja.
Luffy bersama kru bajak lautnya, yang dinamakan Bajak Laut Topi Jerami, menjelajahi Grand Line untuk mencari harta karun terbesar di dunia yang dikenal sebagai "One Piece" dalam rangka untuk menjadi Raja Bajak Laut yang berikutnya.
Film "One Piece" sendiri memiliki banyak makna mendalam, terutama tentang pentingnya impian, persahabatan, kebebasan, dan keadilan, serta mengajarkan untuk tidak menyerah dalam mengejar tujuan, bahkan di tengah kesulitan.
Dalam serial anime itu, Luffy dan kru bajak lautnya terus berjuang untuk kebebasan dan menentang kekuatan-kekuatan tirani yang mencoba menghambat impian mereka.
Hal ini menginspirasi penonton untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar impian mereka, meskipun menghadapi rintangan yang sulit.
Anime tersebut ternyata menginspirasi sebagian orang untuk memasang Bendera One Piece atau disebut "Jolly Roger" kru Topi Jerami itu di rumah atau kendaraan.
(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.