Pelantikan PWI LS
Mendadak Mencekam, Kala Habib Bahar bin Smith Datang Gagalkan Pelantikan Pengurus PWI LS di Depok
Mendadak Mencekam, Kala Habib Bahar bin Smith Datang Gagalkan Pelantikan Pengurus PWI LS di Depok
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM,DEPOK -- Habib Bahar bin Smith bersama puluhan pengikutnya tiba-tiba menggeruduk acara pelantikan pengurus Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Jabodetabek di Depok, Jawa Barat, Minggu (27/7/2025).
Massa yang dipimpin Habib Bahar bin Smith datang ke tempat acara di Soneta Record, Jalan Tole Iskandar, Sukamaju, Cilodong, Depok sekira pukul 12.15 WIB.
Mereka hendak menggagalkan pelantikan PWI LS Jabodetabek, imbas bentrokan berdarah ormas tersebut saat Habib Muhammad Rizieq Shihab hadir ke Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2025) malam lalu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Habib Bahar bin Smith dan Pengikutnya Geruduk Pelantikan PWI LS di Depok
Kedatangan Habib Bahar bin Smith membuat suasana mendadak mencekam.
Sejumlah aparat kepolisian dan TNI terus berjaga.
Habib Bahar dan pendukungnya menolak keras pembentukan kepengurusan PWI LS Jabodetabek.
Di depan Kapolres Metro Depok Kombes Pol Abdul Waras dan Dandim 0508 Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto, Habib Bahar menyampaikan alasan kedatangannya.
Habib Bahar menegaskan, pihaknya menolak keras pelantikan pengurus PWI LS Jabodetabek dan terang-terangan ingin menggagalkan pelantikan.
“Mereka mau pengajian silahkan, tapi jangan ada pelantikan,” kata Habib Bahar di lokasi.
“Sebab kenapa, PWI LS selama ini mengadu domba, umat dipecah belah, rasis, pengajian dibubarkan,” sambungnya.
Habib Bahar mengklaim, kedatangannya bersama pengikutnya semata-mata aksi damai.
Dari lokasi, Habib Bahar bersama rombongan mendatangi Mapolres Depok.
Menurut Bahar, PWI LS merupakan organisasi masyarakat (ormas) yang memecah belah umat Islam dan bangsa Indonesia.
Karenanya kata Habib Bahar keberadaan PWI LS harus ditolak.
Baca juga: Habib Bahar Dilaporkan ke Polisi oleh Keturunan Wali Songo, Dituding Lakukan Fitnah dan Persekusi
“Mengkotak-kotakan pribumi, non pribumi, ini kan mengkotak-kotakan namanya, harusnya kita itu bersatu,” kata Bahar di Mapolres Metro Depok.
Bahar menjelaskan, kedatangannya bersama rombongan tidak untuk membubarkan pengajian yang diadakan PWI LS.
Namun, ia menginginkan ke depannya Indonesia aman.
“Walaupun andaikan beda tujuan, beda pemikiran, beda thoriqoh, beda pemahaman, beda keyakinan, tetap saling menghargai, ngapain harus bubarkan pengajian,” ungkapnya.
Bentrok Dengan FPI
Sebelumnya bentrokan berdarah antara PWI LS dan Front Persaudaraan Islam (FPI) terjadi di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2025) malam.
PWI LS menolak kedatangan Habib Muhammad Rizieq Shihab ke sana.
Bentrokan berdarah yang mengakibatkan sedikitnya 5 orang bersimbah darah akibat bacokan senjata tajam terjadi.
Kedua kelompok sudah bersitegang saat penceramah Rizieq Shihab tiba di lokasi ceramah Desa Pegunda pukul 22.30.
Insiden terjadi dalam acara peringatan bulan Muharam.
Ketegangan bermula saat ratusan massa PWI-LS berkumpul di salah satu masjid dan bergerak menuju lokasi ceramah untuk membubarkan acara yang menghadirkan Habib Rizieq.
Mereka menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab karena dinilai tidak sesuai dengan paham mereka.
Meski aparat kepolisian telah melakukan pemblokiran, sebagian massa PWI-LS berhasil menyusup mendekati panggung pengajian dan mulai melempari dengan batu.
Salah satu saksi mata bernama Ahmad (50) mengatakan insiden terjadi tepat sebelum rombongan Habib Rizieq tiba di lokasi
"Banyak FPI mungkin ya, bajunya putih-putih mengejar orang-orang yang baju hitam katanya kubu PWI, kejadiannya sekitar 15 menitan," tutur Ahmad.
Bentrokan mengakibatkan sedikitnya 5 orang terluka bersimbah darah akibat sabetan senjata tajam.
Seluruh korban dilarikan ke RS Siaga Medika Pemalang untuk mendapatkan penanganan medis.
Sebelumnya, kedua ormas tersebut siap menjaga kondusifitas selama acara berlangsung, imbah dari rencana PWI-LS yang menolak kedatangan Habib Rizieq.
Dari keterangan video yang beredar, Ketua DPD PWI-LS Kabupaten Pemalang, Wahyudin mengimbau agar pengurus PWI-LS untuk tidak terprovokasi dan terbawa emosi.
"Apabila ada hal yang provokatif di medsos (media sosial), diserahkan ke pihak aparat keamanan."
"Mohon agar imbauan dari saya diindahkan," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan ketua panitia ceramah Habib Rizieq yang menegaskan siap menjaga kondusifitas selama acara.
"Saya Imron Rosyadi, ketua panitia siap menjaga kondusifitas acara pengajian," ucapnya.
Dalam ceramahnya, Habib Rizieq menyampaikan bahwa penyerangan menyebabkan lima orang terluka.
Rizieq juga meminta aparat keamanan menindaklanjuti kasus ini secara hukum.
"Saya sampaikan pak kapolres, pak dandim bahwa ada korban 5 orang yang terluka akibat sabetan senjata tajam, dan saya minta diproses secara hukum," kata Rizieq.
Ratusan orang dari PWI- LS dikoordinir melalui Pimpinan Daerah Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah PD (PWI-LS) Kabupaten Pemalang melalui surat permohonan pasukan kepada seluruh PD PWI-LS di Jawa Tengah dan Jawa Barat untuk pengerahan pasukan menghadang dan menolak kehadiran Rizieq.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai jumlah korban dan penanganan kasus bentrokan tersebut.
Adapun seluruh korban saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Siaga Medika Pemalang.
Akibat kejadian ini Bupati Pemalang Anom Widiyantoro hadir di lokasi bentrokan bersama Dandim 0711/Pemalang Letkol Inf Muhammad Arif dan Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo.
Mereka langsung turun tangan memantau situasi dan menenangkan warga agar tidak terjadi bentrokan susulan.
Hingga Kamis (24/7/2025) pagi, aparat gabungan masih berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pihak kepolisian juga tengah menyelidiki aktor di balik pengerahan massa dari PWI-LS yang disebut-sebut sempat mengirimkan surat penolakan terhadap kehadiran Rizieq. (m38)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.