Berita Regional
Dampak Gempa 5,7 Magnitudo, Poso Mati Listrik dan Rumah Hancur
Gempa Poso 5,7 magnitudo yang terjadi pada Kamis (24/7/2025) ternyata merusak sejumlah bangunan.
WARTAKOTALIVE.COM - Gempa Poso 5,7 magnitudo yang terjadi pada Kamis (24/7/2025) ternyata merusak sejumlah bangunan.
Tercatat satu rumah roboh dan tiga rumah rusak ringan akibat gempa dangkal kedalaman 10 km di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah itu.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melaporkan satu rumah yang dekat dengan pusat gempa roboh sementara tiga rumah lain rusak ringan.
“Laporan sementara yang dihimpun BNPB tercatat adanya satu rumah roboh di sekitar pusat gempa dan tiga rumah mengalami rusak ringan,” ujarnya melalui keterangan tertulis seperti dimuat Kompas Tv.
Rumah yang terdampak gempa bumi tersebut masing-masing di Desa Tokilo dan Tindoli (Kecamatan Pamona Tenggara), serta Desa Pendolo (Kecamatan Pamona Selatan).
Namun untungnya, hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa.
BNPB pun masih memproses pendataan korban dan kerusakan akibat gempa yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Poso.
Akibat gempa kata Abdul, wilayah Poso mengalami pemadaman listrik dan gangguan jaringan telekomunikasi.
Hal itu menghambat pendataan korban dan kerusakan bangunan akibat gempa.
Baca juga: Jarang Terjadi, Kalimantan Balikpapan Diguncang Gempa 4,9 Magnitudo
“Masih berlangsung karena pemadaman listrik dan gangguan jaringan komunikasi di beberapa wilayah menyulitkan pelaporan cepat,” ucapnya.
Ia menambahkan, BMKG telah mencatat adanya 22 kali gempa susulan hingga pukul 22.30 WITA dengan kekuatan terbesar 5,5 magnitudo dan terkecil 2,1 magnitudo.
Muhari juga menjelaskan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Poso dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak, terutama di sekitar Danau Poso yang berada dekat episentrum gempa.
Tim melakukan assessment awal, verifikasi dampak kerusakan, dan pengumpulan data di lapangan
Pihaknya mengimbau masyarakat di wilayah terdampak gempa agar tetap tenang namun waspada.
“Masyarakat diharapkan tidak panik dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, terutama yang beredar di media sosial.”
“Warga juga diimbau untuk tidak memasuki bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan struktural akibat gempa, sampai bangunan tersebut dinyatakan aman oleh petugas berwenang,” ucapnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat segera menjauh dari struktur tinggi seperti tembok, tiang, dan bangunan tua yang rawan runtuh jika terjadi gempa susulan.
(Wartakotalive.com/DES/Kompas Tv)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.