Kompolnas Datangi Kos Diplomat Muda ADP, Cek Kunci di Kamar Kos Menteng

WARTAKOTALIVECOM, Jakarta -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pada Selasa (22/7/2025) mendatangi lokasi kamar kos milik diplomat muda Kementerian Luar Negeri berinisial ADP di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.

Kedatangan Kompolnas untuk menelusuri fakta-fakta seputar kematiannya yang masih menyisakan tanda tanya.

Kunjungan yang dipimpin Komisioner Mohammad Choirul Anam menegaskan keseriusan lembaga ini dalam membantu penyelidikan Polda Metro Jaya, terutama menyangkut penyebab kematian korban serta akurasi penanganan oleh aparat.

Tim menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan olah tempat kejadian perkara ulang, melainkan inspeksi kelengkapan TKP.

Seperti yang dilansir dari Kompas tv, tiba di lokasi mereka langsung melakukan pengecekan kondisi kamar, pemetaan ruang, rekaman CCTV, serta barang-barang korban, termasuk ponsel dan surat-surat pribadi, sebagai respons atas berbagai informasi yang telah disaring sejak penyelidikan awal di Yogyakarta kampung halaman korban beberapa waktu sebelumnya.

Anam menambahkan bahwa langkah ini merupakan kelanjutan dari upaya pemantauan sejak tanggal 16 Juli, yang juga mencakup verifikasi awal terhadap konstruksi peristiwa termasuk kemungkinan apakah kematian itu disebabkan bunuh diri atau faktor kriminal.

Dari hasil pemeriksaan sementara, sopan santun jenazah serta kondisi barang di dalam kamar menunjukkan tidak ada indikasi perampasan atau kekerasan fisik luar, meski kepala korban ditempatkan dalam ikatan lakban, sebuah kondisi yang memicu berbagai spekulasi publik.

Sejak ditemukan tewas pada Selasa, 8 Juli 2025, tubuh ADP yang membungkus kepala dengan lakban membuat tim analisis forensik Polri, melakukan pemeriksaan psikologi dan otopsi.

Sebelumnya Polda Metro Jaya melalui Subdit Resmob Ditreskrimum telah memeriksa lima saksi, di antaranya istri korban, penjaga kos, tetangga, serta rekan kerja, sementara hasil laboratorium forensik resmi diharapkan rampung dalam beberapa waktu ke depan.

Hasil labfor diperkirakan baru akan tersedia dalam kurun dua minggu setelah pemeriksaan awal, sebagai bagian dari pendekatan scientific crime investigation (SCI) untuk mengungkap penyebab pasti kematian ADP

Representasi Kemlu, termasuk Wakil Menteri Arif Havas Oegroseno, menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke pihak kepolisian tanpa terlibat langsung, menegaskan institusi akan menanti proses profesional dan transparan dari penyidik.