Kebakaran

Kebakaran di Jakarta Timbulkan Korban Jiwa, DPRD DKI Soroti Banyaknya Masalah di Pemukiman

Sejumlah kebakaran yang terjadi di Jakarta dianggap bukan sekadar hanya soal korsleting listrik namun ada masalah lain yang tidak kalah penting.

dok. DPRD DKI Jakarta
KEBAKARAN - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menyoroti musibah kebakaran yang terjadi beberapa hari terakhir. Kebakaran yang mengakibatkan korban jiwa itu dinilai akibat banyaknya masalah di pemukiman.   

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kebakaran melanda Jakarta beberapa hari terakhir ini. 

Musibah pertama ada di Jalan Kutilang, Bukit Duri Timur, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025). 

Kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik itu akibatkan kontrakan yang dihuni 8 keluarga hangus terbakar. 

Ironisnya empat orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini yang di antaranya anak di bawah umur. 

Dua bocah malang tersebut, A (7) dan A (4), adalah kakak-beradik yang terjebak di lantai dua rumah.

Mereka ditemukan dengan kondisi mengenaskan bersama dua bocah lainnya, PL (11) dan JA (3). 

Kebakaran berikutnya terjadi di kawasan padat penduduk di Jalan Juraganan 1, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (20/7/2025) siang.

Akibat kebakaran tersebut, sebanyak 55 rumah terdampak.

55 rumah itu berada di Rukun Tetangga (RT) 12 dan 13 Grogol Utara. 

Merespons hal tersebut, Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menyampaikan rasa duka yang mendalam, akibat adanya korban jiwa di terjadinya kebakaran tersebut. 

Mujiyono berkata, jika kebakaran di Jakarta bukan sekadar hanya soal korsleting listrik. 

Baca juga: Kebakaran di Grogol Utara Jaksel Hanguskan Puluhan Rumah, Petugas Damkar Terkendala Akses Sempit

"Mencerminkan kompleksitas masalah urban seperti kepadatan permukiman, buruknya instalasi listrik, minimnya edukasi kebakaran, serta belum meratanya sarana pemadam kebakaran," katanya Minggu (20/7/2025).

Mujiyono pun mengungkap, jika pihaknya telah merekomendasikan ke Pemprov DKI Jakarta ajar memperluas pos pemadam di wilayah Jakarta, yang padat penduduk. 

"Saat ini Pom Pemadam baru sekitar 170-an dari idealnya 1 pos pemadam di setiap kelurahan. Tahun ini direncanakan penambahan 7 pos pemadam," tuturnya. 

"Penambahan pos pemadam akan dapat meningkatkan respon time penanggulangan kebakaran," sambungnya. 

Lebih lanjut, Mujiyono juga meminta kepada pihak Gulkarmat dan PLN, agar setiap kelurahan harus diadakan secara berkala, pemeriksaan, dan memberikan pemahaman atas bahaya instalasi listrik yang tidak memenuhi standar.

“Penting juga dilakukan inventarisasi dan pemanfaatan aset lahan pemerintah untuk pembangunan Hidran Mandiri. Di wilayah yang tidak memungkinkan masuknya armada pemadam kebakaran, kami mendorong penggunaan hidran portabel sebagai alternatif bagi daerah padat penduduk yang susah dilewati mobil pemadam," ungkapnya. 

“Edukasi dan pelatihan harus ditingkatkan, terutama kepada komunitas warga seperti Redkar, sekolah, dan kampus. Pencegahan hanya efektif bila masyarakat dilibatkan secara aktif," imbuhnya. (m32) 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved